Menantikan Super Apps BSI Mobile Pasca Peretasan Hacker Lockbit

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 08:48 WIB
Menantikan Super Apps BSI Mobile Pasca Peretasan Hacker Lockbit
Layanan perbankan BSI sudah pulih secara bertahap. (Dok: BSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berencana mengembangkan BSI Mobile menjadi super apps. Hery Gunardi, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, menyatakan bahwa di masa depan, aplikasi BSI Mobile tidak hanya akan melayani nasabah BSI saja.

"Dalam upaya memperkuat transformasi digital dan budaya, kami sedang mempersiapkan proyek super apps generasi baru dari BSI Mobile," ujar Hery melalui konferensi pers virtual pada hari Senin (22/5/2023).

Hery menjelaskan bahwa nantinya, pengembangan super apps BSI Mobile akan menawarkan berbagai fitur untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dan gaya hidup masyarakat.

"Super apps ini akan menawarkan fitur-fitur menarik. Selain memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, juga akan memenuhi kebutuhan seperti pembelian tiket, top up, dan lain-lain yang terhubung dengan sistem open banking (API) pihak ketiga," ungkapnya.

Baca Juga: Pemprov Aceh Izinkan Bank Konvensional Kembali Beroperasi Gara-gara Peretasan BSI

Hery menyebutkan bahwa saat ini BSI Mobile memiliki sekitar 5 juta pengguna terdaftar, di mana separuh dari mereka adalah pengguna aktif. BSI akan terus mengembangkan transformasi layanan dan edukasi digital.

Selain itu, pengembangan fitur BSI Mobile tersebut tidak akan menghilangkan fitur-fitur Islami seperti Ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf), serta fitur-fitur Islami lainnya seperti penunjuk arah kiblat dan waktu salat lokal dan global.

"Kami akan mengumumkan dan meluncurkannya ke masyarakat pada saat yang tepat. Semoga ini menjadi inisiatif digital yang menjanjikan dari BSI Mobile," tambahnya.

Sebelumnya, kebocoran data nasabah BSI jadi sorotan publik diduga karena serangan Ransomware. Hal ini diperkuat pernyataan Lockbit 3.0 yang menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas hal itu.

Sebagai informasi, Lockbit merupakan kelompok peretas yang sejak tahun 2019. Organisasi ini juga sudah menyasar banyak perusahaan besar dan lembaga tinggi negara, seperti Space X milik Elon Musk, perusahaan pertahanan Prancis Thales Group, Bangkok Airways, dan lain-lain. 

Baca Juga: Buntut dari Serangan Siber, Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris BSI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI