Suara.com - Nigeria pada hari Senin meresmikan kilang minyak Dangote, sebuah kilang minyak terbesar di Afrika yang diharapkan sebagai jalan keluar untuk mengakhiri impor bahan bakar negara tersebut.
Kilang dengan kapasitas 650 ribu barel per hari tersebut bernilai USD20 miliar (Rp14.700) atau setara Rp294 triliun.
Kilang tersebut dibangun oleh Grup Dangote, yang dimiliki oleh orang terkaya Afrika Aliko Dangote dan diharapkan dapat memproduksi hingga 53 juta liter bensin per hari, serta 4 juta liter solar dan 2 juta liter avtur.
"Ini adalah kilang tunggal terbesar di dunia," ungkap Dangote dikutip CNN, Selasa (23/5/2023).
Baca Juga: Ngamuk Tidak Jelas, WNA Nigeria Aniaya dan Tusuk 2 Lansia di Kelapa Gading
Kehadiran kilang ini diharapkan untuk memecahkan beberapa masalah perminyakan Nigeria. Meskipun merupakan negara penghasil minyak dan salah satu produsen minyak terbesar di Afrika, Nigeria tidak memiliki kapasitas untuk menyuling minyaknya.
Sejumlah besar produk minyak yang ada di negara Afrika Barat ini diimpor dari negara lain seperti India, Belgia, UEA, dan Belanda.
Sekitar 50% dana yang digunakan untuk membangun kilang berasal dari investasi ekuitas Dangote sementara separuh lainnya berasal dari pembiayaan utang dari bank seperti bank Access dan Zenith.
"Kami telah membangun kilang dengan kapasitas untuk memproses 650.000 barel per hari dalam satu kereta yang merupakan yang terbesar di dunia. Kami memutuskan pabrik yang dirancang dengan teknologi canggih dan skala dalam kapasitas yang akan menjadi pengubah permainan di Afrika dan pasar global,” tambah Dangote.
Kilang tersebut berada di dalam Zona Bebas Lekki, area perdagangan bebas seluas 16.500 hektar, masterplan yang juga berisi usulan bandara, komunitas pemula, dan area komersial dan pemukiman.
Baca Juga: Ngamuk di Depan Apartemen, 4 Fakta WN Nigeria Tusuk dan Aniaya 2 Nenek di Kelapa Gading