Suara.com - Pemerintah Indonesia menekankan kerja sama perdagangan antara Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) harus diimplementasikan secara maksimal, termasuk mendorong realisasi 18 proyek di Indonesia yang akan mendapat dukungan Pemerintah Korsel.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, disela-sela KTT G7, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5/2023).
"IK-CEPA harus diimplementasikan maksimal, termasuk dukungan 18 proposal Indonesia di bidang pertanian, kesehatan, kebudayaan, perikanan, otomotif, dan IT," kata Presiden Jokowi dikutip Senin (22/5/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta dukungan Presiden Yoon untuk kerja sama investasi, khususnya terhadap realisasi komitmen investasi sejumlah perusahaan Korea Selatan di Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Bertemu Zalenskyy di KTT G7, Apa yang Disampaikan Presiden RI Kepada Presiden Ukraina?
"Mohon dukungan Presiden Yoon terkait realisasi komitmen Lotte Chemical dan CJ Group untuk pembangunan pabrik industri kimia di Banten dan pabrik bioproduct di Jawa Timur, dukungan distribusi energi dan EBT melalui perusahaan LS Cable dan TSE, dan realisasi investasi ekosistem EV," ujar Presiden Jokowi.
Terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi investor.
Dia pun berharap, agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang juga didukung oleh Korea Selatan dapat berjalan baik.
"Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal," ungkap Jokowi.
Selain investasi, Jokowi juga membahas mengenai kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
Baca Juga: Respons Projo Usai Relawan Jokowi-Gibran Dukung Prabowo: Tak Usah Dipanas-panasi
Jokowi meminta Presiden Korea Selatan untuk menambah kuota dan perluasan bidang kerja bagi pekerja migran Indonesia di Korea Selatan, serta partisipasi negara tersebut dalam pembangunan pusat pelatihan PMI.