Suara.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Jokowi kembali melanjutkan kegiatan kunjungan kerja hari ketiga di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/05/2023).
Mengawali kegiatannya, Jokowi dan Ibu Negara Iriana akan mengunjungi Hiroshima Peace Memorial Park yang menjadi salah satu agenda dalam rangkaian KTT G7 Outreach.
Setelahnya, Ibu Iriana akan menghadiri program bagi para pendamping negara mitra KTT G7 Outreach. Sedangkan Presiden Jokowi akan langsung menuju Hotel Grand Prince Hiroshima untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara sahabat.
Selain pertemuan bilateral, Presiden Jokowi juga diagendakan untuk menghadiri Sesi Kerja Mitra G7. Setelahnya, Presiden akan kembali ke Hotel Rihga Royal Hiroshima untuk menghadiri pertemuan dengan kalangan bisnis dan investor Jepang.
Baca Juga: Jokowi Bertemu dengan Sejumlah CEO Perusahaan Raksasa Jepang Hari Ini, Investor Baru IKN?
Presiden dan Ibu Iriana direncanakan akan bertolak kembali ke Tanah Air pada sore hari melalui Bandar Udara Internasional Hiroshima dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Sebelumnya Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pihak dalam acara KTT G7, salah satuhya dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Pelaksana IMF menilai kondisi ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil di tengah situasi perekonomian dunia yang sedang dihadapkan dengan banyak ketidakpastian.
“Di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai banyak ketidakpastian, ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” ucap Kristalina.
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1 persen pada tahun 2023, dan 5 persen pada tahun 2024. Melihat hal tersebut, IMF berharap Indonesia dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada negara berkembang lainnya.
Baca Juga: Jokowi Berhentikan Menteri NasDem, PDIP Siapkan Pengganti Johnny G Plate
“IMF harapkan bantuan Indonesia kepada negara berkembang lain, terutama di bidang pengentasan kemiskinan,” kata Kristalina.
Direktur Pelaksana IMF juga menilai bahwa Indonesia memiliki peran penting di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan saat ini. Indonesia dinilai mampu untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak.
“Indonesia dapat berbicara dengan semua negara, semua pihak, dan di tengah dunia yang hadapi banyak tantangan seperti saat ini, diperlukan lebih banyak lagi peran seperti yang dimainkan oleh Indonesia,” tandasnya.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik peluncuran Agenda Kebijakan Global IMF serta pembentukan early warning system yang dinilai penting.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Pelaksana IMF juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 pada tahun 2022 serta keberhasilan atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN tahun ini.
“Selamat atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 tahun lalu dan juga atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo,” ucap Kristalina.