Suara.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) telah memberikan kontribusi besar untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sosial masyarakat. Salah satu aksi nyata tersebut tersaji di PGE Area Kamojang.
Area pembangkit panas bumi di Kamojang ini menjadi wilayah tertua yang telah dioperasionalkan oleh Pertamina sejak 1978. Wilayah Kamojang ini menjadi satu dari 14 area pembangkit yang dimiliki oleh PGE.
"PGE telah sejak lama mengembangkan potensi panas bumi Indonesia dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, termasuk Area Kamojang. Kami sadar bahwa tanggung jawab sosial sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dan juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Eko Agung Bramantyo, yang dikutip Rabu (17/05/2023).
Eko menjelaskan bahwa PGE memiliki total kapasitas terpasang di area Kamojang sebesar 235 megawatt (MW). Dari kapasitas tersebut, area Kamojang ini mampu menyuplai asupan listrik ke 260 ribu rumah.
"Saat ini kami terus melakukan pengembangan untuk mengoptimalkan potensi yang ada," imbuh dia.
General Manager PGE Area Kamojang, Rahmad Harahap, memaparkan di hamparan wilayah operasional seluas ±116 hektare ini terdapat kawasan konservasi burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
Wilayah konservasi ini merupakan bentuk komitmen PGE dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Spesies endemik Indonesia ini merupakan burung yang dikategorikan sebagai hewan dilindungi karena populasinya berada diambang kepunahan.
"Sudah sejak 2014, kami berperan nyata dalam mendukung hadirnya Pusat Konservasi Elang Kamojang," kata Rahmad.
Selain konservasi burung Elang Jawa, Rahmad menjelaskan, PGE juga berkontribusi dalam pengenalan digitalisasi untuk meningkatkan perekonomian serta mewujudkan masyarakat modern dan melek teknologi di wilayah Ring 1 Operasi melalui program Kamojang Green Living Ecosystem (Kang Elie).
Baca Juga: PGEO Diminta Perbaiki Kinerja Operasional Sebelum Terbitkan Surat Utang
Program ini diimplementasikan di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung dan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Di area ini terdapat 4.746 penduduk yang telah menikmati hasil dari pengembangan digitalisasi dan penerapan energi bersih sebagai wujud implementasi tanggungjawab sosial PGE.