Suara.com - Perusahaan telekomunikasi multinasional asal Britania Raya, Vodafone mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 11 ribu karyawannya, perampingan ini demi membuat perusahaan lebih bersaing lagi dikancah global.
"Kinerja kami belum cukup baik. Kami akan menyederhanakan organisasi kami, menghilangkan kerumitan untuk mendapatkan kembali daya saing kami," ujar CEO Vodafone Margherita Della Valle, dikutip dari CNN, Selasa (16/5/2023).
Jika tidak ada aral melintang rencana PHK ini bakal berlangsung selama tiga tahun ke depan. Ini adalah rekor terbesar PHK bagi Vodafone.
Data terakhir menunjukkan perusahaan mempekerjakan sekitar 100 ribu karyawan, tersebar di seluruh Eropa hingga Afrika. PHK ini diklaim bakal sangat berdampak di kantor pusat di Inggris, serta menganggu kestabilan di kantor-kantor negara lain.
Baca Juga: Besaran Pesangon Karyawan PHK Menurut UU Cipta Kerja, Ini Rinciannya
Sang CEO anyar Della Valle mengatakan Jerman selaku pasar terbesar Vodafone menghasilkan kinerja buruk belakangan ini. Sementara itu, kiprah perusahaan di Spanyol menghadapi persaingan ketat dalam beberapa tahun terakhir.
Selanjutnya, perusahaan akan memaksimalkan potensi pelanggan bisnis, di mana diklaim sebagai kekuatan Vodafone selama ini.
Selain itu, Della menyebut Vodafone bakal fokus pada hal-hal dasar, seperti layanan pelanggan di pasar konsumen.