"Dalam pelaksanaannya, Pupuk Kaltim juga menggandeng TNI untuk perluasan program Community Forest di sejumlah wilayah. Termasuk karyawan Perusahaan, yang secara aktif turut dilibatkan pada berbagai aksi pelestarian lingkungan," terang Qomaruzzaman.
Dijelaskan Qomaruzzaman, program Community Forest digagas Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi, guna mencapai target Net Zero Emission di tahun 2050 melalui Nationally Determined Contribution (NDC). Program ini juga upaya mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan, melalui pendekatan integratif sekaligus menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target sebesar 26 persen.
Selain itu Community Forest juga mengajak peran masyarakat untuk mendapatkan manfaat, baik dari sisi produktivitas lahan maupun kesejahteraan. Dimana program ini menyasar lahan tidur maupun lahan kritis milik masyarakat, untuk dimanfaatkan agar kembali produktif dengan penanaman berbagai jenis pohon dan komoditas yang difasilitasi serta didampingi langsung oleh Pupuk Kaltim.
"Dari program ini Pupuk Kaltim tidak hanya membantu pemerintah untuk menekan emisi karbon dan mengembalikan produktivitas lahan kritis, tapi juga memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan karena hasil komoditas yang ditanam bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," lanjut Qomaruzzaman.
Dirinya menegaskan Pupuk Kaltim akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi multi pihak, dalam upaya mendorong dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan hidup guna pencapaian target NDC. Beragam program perbaikan dan pelestarian lingkungan akan terus didukung perusahaan, tak hanya di Kota Bontang tapi juga seluruh wilayah Indonesia.
"Hal inilah yang menjadi dasar Pupuk Kaltim untuk senantiasa terlibat dalam aksi penyelamatan dan pelestarian lingkungan, seperti pada Penanaman Mangrove Nasional oleh TNI. Semoga kolaborasi ini akan membawa dampak yang jauh lebih signifikan terhadap keberlanjutan ekosistem dan lingkungan," tambah Qomaruzzaman.
Wali Kota Bontang Basri Rase, mengatakan aksi penyelamatan lingkungan sejatinya membutuhkan kolaborasi seluruh pihak, agar setiap program yang digagas mampu berjalan optimal. Terlebih Kota Bontang dengan 70 persen kawasan perairan, maka ekosistem mangrove sangat dibutuhkan untuk penahan abrasi disamping fungsinya sebagai penyerap karbondioksida.
Dirinya pun mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim bersama TNI dalam mensukseskan program Penanaman Mangrove Nasional di Kota Bontang, sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan dan kawasan perairan bagi generasi mendatang.
"Pemkot Bontang berharap kolaborasi seperti ini bisa terus ditingkatkan, baik antara perusahaan dengan masyarakat maupun bersama stakeholder terkait lainnya. Sehingga dengan keterlibatan seluruh pihak, pelestarian lingkungan hidup dan ekosistem di Kota Bontang terus terjaga dengan baik," tutur Basri Rase.
Baca Juga: 9 Ribu Hektare Lahan di Cilacap Terancam Abrasi, Penanaman Mangrove Makin Mendesak