Suara.com - Perusahaan media legendaris asal Kanada, Vice Media Group resmi mengajukan kebangkrutan pada Senin (15/5/2023) ke otoritas setempat.
Anjloknya pendapatan iklan membuat Vice Media tak berdaya dalam menghadapi krisis utang yang menimpa perusahaan.
Mengutip Reuters, Senin (16/5/2023) konsorsium pemberi pinjaman yang terdiri dari Fortress Investment Group, Soros Fund Management, dan Monroe Capital akan mengendalikan saham perusahaan.
Mereka akan menyediakan penawaran kredit sebesar sekitar US$225 juta untuk hampir semua aset Vice dan menanggung kewajiban yang signifikan saat kebangkrutan.
Baca Juga: Penarikan Neto Pinjaman Luar Negeri Bikin Utang Indonesia Capai USD 402,8 Miliar
Dalam tawaran kredit tersebut, Vice dapat membayar utang kepada kreditur menggunakan aset perusahaan. Nilai aset dan liabilitas Vice diperkirakan berada dalam kisaran US$500 juta hingga US$1 miliar.
"Para kreditur memperoleh Vice dengan diskon besar dan kami akan melihat apakah mereka dapat bertahan dengan struktur modal yang lebih ramping setelah kebangkrutan," kata Thomas Hayes, ketua di perusahaan investasi Great Hill Capital.