Suara.com - Pemerintah berencana memperbanyak SPBU Khusus Nelayan di daerah-daerah. Dengan adanya SPBU, maka nelayan bisa membeli solar sesuai dengan harga yang ditetapkan sebesar Rp 6.800 per liter.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan pihaknya bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah bekerja sama untuk menghadirkan SPBUN melalui program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan.
Saat ini, sudah ada 7 SPBU khusus nelayan yang hadir melalui program Solusi yakni di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur.
"Tahun ini ada 7 piloting dan bahkan Presiden meminta diperbanyak menjadi 250. InsyaAllah kita akan kejar target itu," ujarnya yang dikutip, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga: OMG Gelar Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pesisir Jakarta Melalui Produk Olahan dan Turunan Kerang
Teten menegaskan, program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia.
"Kami melihat pentingnya kita membangun jaringan SPBU mini untuk nelayan. Kami menyadari 60 persen biaya produksi nelayan habis hanya untuk membeli bahan bakar. Selama ini nelayan membeli BBM di pasar eceran yang mahal antara Rp10 ribu sampai Rp 12 ribu," kata dia.
Menurut Menteri Teten, sektor kelautan Indonesia sebenarnya memiliki potensi keunggulan dengan keragaman sumber daya laut yang besar. Namun, pengembangannya saat ini belum dilakukan secara optimal.
"Saya selalu menyebut contohnya Norwegia yang menjadikan budi daya salmon sebagai sumber pendapatan utama negaranya. Sementara kita punya beragam komoditas potensial seperti tuna, kerapu, udang, dan banyak lainnya. Kalau itu bisa dikelola dengan baik, kita bisa menjadikan sumber daya ekonomi kelautan sebagai keunggulan domestik," pungkas dia.
Baca Juga: Pertamina Tindak Tegas Penyelewengan Penjualan BBM Bersubsidi