Suara.com - Indonesia meningkatkan porsi saham kepemilikan di Islamic Development Bank (IsDB) dari posisi ke-12 menjadi ke-3.
Maka Indonesia bisa ikut menentukan arah pembangunan dunia melalui pengaruh keanggotaannya dalam bank pembangunan multilateral seperti IsDB.
Selain itu, Indonesia berperan aktif dalam operasionalisasi IsDB dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan, serta pengentasan kemiskinan di negara-negara anggota IsDB yang pada umumnya merupakan negara dengan komunitas muslim yang berpendapatan rendah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan IsDB untuk memberikan dampak positif dalam jangka panjang bagi umat muslim dan komunitas global.
Masyarakat global, dan umat muslim pada khususnya, perlu membangun kembali kerjasama yang lebih baik dan lebih kuat, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian dunia saat ini.
"Hal inilah yang akan diwujudkan melalui peran Indonesia yang akan semakin meningkat sejalan dengan kenaikan posisi saham Indonesia di IsDB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).
![Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/15/70867-menteri-keuangan-menkeu-sri-mulyani-indrawati-antara.jpg)
Di sisi lain, Indonesia juga dapat semakin mendorong peran IsDB dalam berbagai kegiatan pembangunan di tanah air, termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Islam.
Sampai dengan Desember 2022, IsDB telah memberikan dukungan pembiayaan bagi Indonesia sebesar 6,3 miliar Dolar AS, khususnya untuk sektor-sektor seperti pertanian, pendidikan, industri dan pertambangan, melalui berbagai instrumen seperti pembiayaan proyek, pembiayaan perdagangan, dan pemberian bantuan teknis.
Pada Sidang Tahunan IsDB ke-48 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Gubernur IsDB secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia.
Baca Juga: Ada Anggaran Buat Daya Tahan Tubuh Supaya PNS Sehat Terus
Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IsDB terbesar ke-3 setelah (Arab Saudi dan Libya, dan berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UAE, dan Turki).