“Saya berusaha agar mereka mau ikut saya, agar bisa berkembang untuk diri mereka sendiri, agar tidak hanya berdiam diri di rumah (kampung halaman). Apalagi waktu itu, suami mereka dipenjara. Terlebih lagi, ada kekhawatiran jika korban KDRT dibiarkan sendirian bisa berdampak lebih buruk nantinya,” kata dia.
Inna sendiri mengaku bersyukur bertemu dengan kedua sosok tersebut karena belajar banyak, terutama dalam masalah kehidupan. Karena dianggap cekatan dalam bekerja, salah satu dari perempuan korban KDRT itu saat ini sudah empat tahun bekerja sebagai penjahit di Jepang.
“Sudah enak hidupnya, Alhamdulillah rekan kerja dan bosnya juga baik, betah di sana. Sayangnya, satu orang lainnya meninggal dunia. Saya sangat sedih waktu itu,” imbuhnya.
Berkembang Melalui Komunitas
Guna memudahkan pekerjaan tanpa mengganggu pekerjaan rumah. Rumah Kaina memiliki grup Whatsapp yang berisi para anggota.
“Komunitas kami juga punya grub Whatsapp yang berisi saling sharing pesanan. Saya berikan pesanan penjahit nanti disebar melalui grup dan mereka kerjakan, jadi makin gampang,” kata dia.
Hal ini ia lakukan untuk memudahkan anggota komunitas jahitnya yang mayoritas ibu rumah tangga. Pasalnya, Inna memahami betul kesulitan yang dihadapi ibu-ibu dengan tanggung jawab anak. Dengan adanya penugasan-penugasan yang dikirim melalui Whatsapp, para penjahit yang tergabung dalam komunitas tidak perlu lagi datang ke Rumah Jahit Kaina tapi bisa mengerjakan tugasnya dari rumah masing-masing.
Saat ini, Kaina memiliki anggota komunitas mencapai puluhan orang yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga.
Melalui komunitas Rumah Jahit Kaina, Inna berharap, para perempuan terutama ibu rumah tangga untuk tetap berdaya dan berkarya agar bisa mandiri, tidak terkecuali dalam keuangan.
Baca Juga: Gegara Dituduh Banting Anak, Rizky Billar: Hati-hati Bro, Ini Sudah Fitnah
"Fokus dengan usaha yang sekarang dijalankan. Naik turun bisnis itu fenomena biasa dan buka wawasan seluas-luasnya karena ilmu itu terus berkembang, tidak terkecuali dalam ilmu jahit. Terakhir, jangan anti-kritik, kritik itu dibutuhkan agar kita bisa terus berkembang" pungkasnya.