Cerita Inna Pertiwi Bangun UMKM Jahit Kaina Jadi 'Rumah' Bagi Korban KDRT

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 13 Mei 2023 | 17:39 WIB
Cerita Inna Pertiwi Bangun UMKM Jahit Kaina Jadi 'Rumah' Bagi Korban KDRT
Inna saat menjahit pesanan dari salah satu pelanggan Rumah Jahit dan Produksi Kaina, Kamis (11/5/2023) [Suara.com/Hadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya cukup banyak belajar di sana. Terutama dalam mengelola keuangan usaha. Sebagai salah satu UMKM kecil, cukup banyak ilmu yang saya terima dari workshop yang diadakan," kata Inna Pertiwi.

Memberdayakan Perempuan

Seiring perkembangan usaha yang cukup pesat, Inna tidak hanya membuka pelatihan untuk mereka yang ingin belajar menjahit di Rumah Jahit Kaina yang berlokasi di Bromonilan, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Bahkan, ia juga memersilakan peserta didiknya untuk meminjam mesin jahit dari dirinya agar bisa produksi sendiri.

“Asal digunakan untuk mencari rejeki yang halal, silahkan dipakai,” kata dia mengenang kembali masa-masa di mana dirinya mendukung orang-orang di sekitarnya.

Ia menuturkan, ada salah satu peserta didiknya yang merupakan mantan buruh garmen. Dengan sabar, Inna mengajari anak didiknya tersebut menjahit hingga memberinya mesin jahit agar bisa menjalankan usaha jahit sendiri.

Inna merasa bersyukur dirinya tidak hanya menjadi seorang penjahit untuk menghidupi ia dan keluarganya tapi juga bisa ‘menolong’ ibu-ibu lain yang membutuhkan penghasilan.

Inna masih mengingat ketika menerima dua orang ibu rumah tangga yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh orang terdekatnya.

Ilustrasi KDRT. (Pixabay/tumisu)
Ilustrasi KDRT. (Pixabay/tumisu)

“Dulu, ada lima orang yang saya ajari dari nol. Dua orang diantaranya merupakan korban KDRT yang dilakukan suaminya. Karena saya dulu pernah gabung jadi relawan bantu korban KDRT, jadi punya informasi cukup terkait perkembangan kasus ini,” ujar Inna.

Baca Juga: Gegara Dituduh Banting Anak, Rizky Billar: Hati-hati Bro, Ini Sudah Fitnah

Dua orang itu cukup lama menjadi peserta didik Rumah Jahit Kaina, yakni kurang lebih selama tiga tahun. Selama belajar di Kaina, keduanya tidak hanya belajar bisa mandiri dalam berwirausaha tapi juga berusaha menyembuhkan trauma akibat kekerasan di masa lalu dengan berkarya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI