Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi gerak cepat Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk menyerahkan jadwal pertandingan Liga 1 Indonesia.
Menurut Hetifah, penyerahan jadwal pertandingan ini agar pihak Polri memastikan perizinan lebih tepat waktu dan menjamin keamanan dan kenyamanan pertandingan dalam pertandingan Liga 1.
“Meski Liga 1 diadakan beberapa bulan lagi, saya mendukung langkah cepat Ketum PSSI untuk berkoordinasi lebih awal dengan Kapolri terkait jadwal Liga 1,” kata Hetifah kepada wartawan, Jumat (13/5).
Dikatakan politisi Partai Golkar ini, koordinasi baik antara PSSI dan pihak kepolisian sangatlah tepat demi terwujudnya kompetisi yang profesional dan menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, seperti tragedi Kanjuruhan Malang, rusuh antar suporter dan hukuman pertandingan tanpa penonton.
Baca Juga: Berada di Grup D Piala Asia, Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Siap Buat Kejutan
“Miskoordinasi dapat berakhir seperti Tragedi Kanjuruhan serta berbagai kisruh pertandingan sepakbola yang menyisakan luka mendalam di hati pecinta sepakbola Indonesia. Oleh karena itu, koordinasi intens di awal ini akan lebih memberikan keamanan pada event tersebut,” ucapnya.
Dikatakan Hetifah, cara kerja Erick Thohir dalam menciptakan kompetisi yang sehat demi kemajuan sepak Indonesia sudah bagus, namun hal tersebut harus diiringi dengan integritas dan transparansi publik. Artinya, izin dari kepolisian harus menjamin semua hal yang berkaitan dengan kompetisi, baik itu soal pertandingan, suporter hingga bisnis yang bersih dalam sepak bola.
“Strategi yang cukup baik, namun harus diiringi dengan integritas dan transparansi publik. Jangan sampai izin keluar sebatas formalitas. Izin harus betul-betul dipastikan memenuhi standar keamanan penyelenggaraan acara,” ungkapnya.
“Selain itu, proses dan hasil juga harus dikomunikasikan ke publik. Dengan begitu, proses terjamin professional dan membangun kepercayaan lebih luas,” tambahnya.
Hetifah juga mendukung aturan yang telah disampaikan Erick Thohir terkait dengan pengaturan skor, suporter rusuh dan pelanggaran-pelanggaran lain yang berpotensi merusak sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Siap Kawal Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-young di Piala Asia
Untuk itu, Hetifah menilai, langkah Erick Thohir tersebut sebagai salah satu bukti keseriusan PSSI dalam membasmi mafia di sepak bola Indonesia, salah satunya membuka secara terang hasil audit keuangan PSSI yang sedang diaudit saat ini.
“Semangat bebas kecurangan di dunia sepakbola Indonesia patut kita dukung. Namun, jangan menjadi wacana saja. Langkah nyata dapat dimulai dari dibukanya hasil audit keuangan PSSI oleh Erick Thohir kepada publik dan tindak tegas apabila ditemukan data anomali di laporan keuangan tersebut,” jelasnya.
Buat Hetifah, kejujuran dan keterbukaan Erick Thohir atas hasil audit keuangan PSSI ini menjadi semangat baru bagi seluruh pecinta sepak bola Indonesia. “Dari situ, baru publik yakin akan semangat Ketum PSSI dalam mendorong pertandingan fair di liga,” bebernya.
Hetifah juga mengapresiasi langkah Erick Thohir yang berkoordinasi dengan Polri untuk memastikan perizinan, keamanan, siaran TV, hingga sponsor demi terciptanya iklim kompetisi yang sehat dan profesional.
“Tragedi Kanjuruhan juga dinilai terjadi karena jam tayang di TV yang terlalu malam. Sedangkan, klub-klub sepakbola juga hidup dari industri tersebut. Karenanya, memang koordinasi harus ditegaskan di awal agar tidak saling merugikan,” paparnya
Selain itu, hetifah juga mendorong PSSI untuk membangkitkan industri sepakbola Indonesia agar bisa menumbuhkan sektor ekonomi kreatif, terutama industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sepakbola butuh industri, industri juga butuh sepakbola. Contohnya, ketika batal U20 kemarin, UMKM diprediksi rugi 22 Milyar,” tutupnya.