Suara.com - Pelatihan menyembelih hewan kurban jadi cara relawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
Kegiatan tersebut digelar di Majelis Taklim Musyawarah Kecamatan Medan Johor Kota Medan, Sumatera Utara.
Koordinator Wilayah (Korwil) Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara, Zulpi Andika mengatakan kegiatan kali ini berjalan lancar sesuai sasaran yakni kelompok keagamaan.
“Yang menjadi sasaran kami adalah, pertama, majelis-majelis taklim, BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dan remaja-remaja masjid yang ada di Sumatera Utara,” kata Zulpi ditulis Kamis (11/5/2023).
Baca Juga: Idul Adha 1 Bulan Lagi, Warga Batam Sudah Bergegas Membeli Sapi Kurban, Harga Rp28 Juta Per Ekor
Dari beberapa kegiatan yang diselenggarakan relawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara, masyarakat mulai menyukai sosok Ganjar Pranowo.
“Alhamdulillah respons masyarakat mulai positif, mulai membaik. Artinya, ada harapan-harapan masyarakat kepada Pak Ganjar,” ujar Zulpi.
Kelompok relawan tersebut bertekad untuk terus melaksanakan kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat di Sumatera Utara.
Di antaranya, akan menggelar pelatihan mendidik anak bagi orang tua hingga pelatihan membaca Al-Qur'an yang baik dan benar.
Selain itu, relawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara juga kerap membagikan bantuan bagi masyarakat. Seperti halnya pada kesempatan kali ini, mereka memberikan buku-buku pelajaran agama hingga alat menyembelih hewan.
Baca Juga: Tanggal 6 Mei 2023 Libur atau Ngga? Agar Tidak bingung, Yuk Simak Penjelasannya Sebagai Berikut
“Insyaallah dalam beberapa waktu lagi kami akan menghadapi hari raya kurban. Itulah salah satu alasan kami membuat pelatihan ini. Karena memang, secara umum masyarakat sangat minim mengetahui teknik cara penyembelihan,” tutur Zulpi.
Tak heran, kegiatan pelatihan menyembelih hewan kurban tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh para peserta yang hadir, baik kaum laki-laki maupun perempuan.
Salah seorang peserta pelatihan tersebut, M Ilyas mengaku banyak mendapatkan ilmu dalam pelatihan yang disampaikan Ustaz Muhammad Thohir selaku pemateri.
“Memang sepele masalah penyembelihan hewan, (tapi) kita khawatir penyembelihan itu halal atau haram. Bukan sekadar (disembelih sampai) mati saja,” ujar Ilyas.
Dalam pemaparannya, Ustadz Thohir menjelaskan penyembelihan hewan pada momentum Kurban atau selain itu, harus sesuai dengan syariat Islam. Sebab, hewan yang disembelih asal-asalan bisa membuat daging hewan tersebut haram untuk dikonsumsi.
Dalam pelaksanaannya, penyembelihan hewan bisa dilakukan laki-laki maupun perempuan yang beragama Islam. Namun, dalam momentum Kurban hanya dilakukan oleh laki-laki dengan syarat tertentu.
Ustaz Thohir mengatakan penyembelihan hewan dimulai dengan membaca bismillah sebagai salah satu syarat sahnya menurut sebagian besar mazhab.
Penyembelihan itu pun diharuskan memotong dua urat nadi untuk memastikan hewan tewas dalam waktu singkat. Karena itu, Ustadz Thohir menyarankan pisau yang digunakan itu sangat tajam sehingga tidak menyiksa hewan yang akan disembelih.
Lebih lanjut, ia menjelaskan waktu penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah salat Iduladha. Apabila diperlukan bisa pada malam hari, tapi kalau tidak ada kebutuhan mendesak hukumnya makruh.