Bandara I Gusti Ngurah Rai Jadi Penopang Bandara Komodo Dalam KTT ASEAN

Kamis, 11 Mei 2023 | 11:18 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Jadi Penopang Bandara Komodo Dalam KTT ASEAN
Suasana Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali setelah harga tiket pesawat naik. [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberhasilan Indonesia dalam menggelar sejumlah agenda strategis internasional turut mengerek daya saing Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai salah satu pintu masuk utama warga negara asing ke dalam negeri.

Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki peran yang cukup strategis pada dua ajang penting yang dilaksanakan pemerintah, yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun lalu, serta KTT ke-42 Asean yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam kaitan KTT Asean, Bandara I Gusti Ngurah Rai berperan sebagai lokasi parkir pesawat atau parking stand pesawat para tamu atau delegasi. Jumlah area yang disediakan pun cukup banyak yakni mencapai 18 parking stand.

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan kesediaan dan kesiapan untuk menunjang KTT Asean kian mengukuhkan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi aset penting dan sangat strategis.

Baca Juga: Jokowi Minta Anak Muda ASEAN Jadikan Wilayahnya Pusat Pertumbuhan

"Bandara Ngurah Rai sudah biasa melayani penerbangan internasional dan kemarin juga sudah dipakai G20, jadi sudah layak untuk KTT Asean yang tingkatnya lebih rendah," katanya, Kamis (11/5/2023).

Dia menambahkan, keberhasilan Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam membantu kelancaran agenda internasional patut dipertahankan sehingga mampu menghadirkan efek berganda besar bagi perekonomian, terutama yang bersumber dari devisa wisatawan asing.

Menurut Gatot, hal itu perlu menjadi cerminan oleh bandara lain, termasuk Bandara Komodo Labuan Bajo yang memfasilitasi pertemuan KTT Asean.

"Untuk keamanan, Bandara I Gusti Ngurah Rai siap. Sebagai bandara Internasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah punya komite Facilitation (FAL) untuk koordinasi antar stakeholder penerbangan di wilayahnya. Sedangkan untuk Bandara Komodo juga harus disiapkan" ujarnya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu bandara di Indonesia yang melayani maskapai penerbangan asing terbanyak dengan lebih dari 170 negara asal wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Baca Juga: KTT ASEAN Dibuka Hari Ini, Indonesia Pernah Jadi Tuan Rumah Pertama Kali

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai gerbang utama dalam penyelenggaraan KTT G20, berhasil melakukan beautifikasi gedung VIP serta revitalisasi dan beautifikasi terminal kedatangan internasional dan General Aviation Terminal (GAT) sehingga mendapatkan berbagai apresiasi.

Bandara ini juga menjadi pintu gerbang utama dalam penyelenggaraan IMF - World Bank Annual Meetings 2018 dan KTT APEC Tahun 2013. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bandara AP I tersibuk sepanjang 2022 dengan melayani sebanyak 12,5 juta penumpang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan PT Angkasa Pura I atau AP I menyiapkan sebanyak 36 lokasi parkir pesawat atau parking stand di 4 bandara untuk mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.

Parking stand digunakan untuk menyimpan pesawat kepresidenan dan delegasi pendukung negara-negara peserta KTT. Secara total, Angkasa Pura I menyiapkan 36 parking stand di 4 bandara yang dikelola.

"PT Angkasa Pura I siap untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT Asean 2023 melalui dukungan infrastruktur bandara untuk melayani kedatangan dan keberangkatan delegasi peserta KTT, serta lokasi parkir pesawat para delegasi baik itu pesawat kepresidenan maupun delegasi pendukung," kata Faik.

Lebih lanjut Faik menambahkan bahwa Angkasa Pura I kini makin masif mengembangkan bandara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai bagian BUMN, Angkasa Pura 1 juga menjalankan penugasan sebagai agent of development, selain sebagai value creator. Hal ini, sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.

Hal ini juga merupakan bagian dari transformasi Angkasa Pura I yang terdiri dari 4 strategic pillars yaitu: business turnaround; organization & culture; digitalization; financial restructuring, untuk terus meningkatkan kualitas layanan serta kinerja perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI