Suara.com - Emiten tambang milik konglemerat Harry Tanoesoedibjo PT PT MNC Energy Investments Tbk berencana untuk mencari utang baru senilai Rp1,5 triliun dan melakukan penerbitan 2,52 miliar saham baru.
Untuk itu perseroan bakal meminta restu kepada para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan akan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2023 mendatang.
Hal tersebut diketahui dalam keterangan resmi IATA pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis (11/5/2023).
Dalam penjelasannya tersebut IATA akan mencari utang senilai Rp1,5 triliun melalui penerbitan obligasi, sukuk atau surat utang lainnya dari Lembaga keuangan bukan bank.
Baca Juga: Utang Rafaksi Minyak Goreng Pemerintah Sentuh Rp1,1 Triliun
Nilai penerbitan surat utang ini mencapai 126,63 persen dari jumlah ekuitas perseroan per 31 Desember 2022 yang tercatat senilai USD75,357 juta.
Selain itu, IATA juga akan mencari investor baru dengan menawarkan sebanyak 2.523.822.150 saham baru. Investor baru itu masuk melalui penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Aksi korporasi ini akan dihelat dalam rentang waktu 2 tahun sejak persetujuan pemodal dalam RUPSLB tanggal 16 Juni 2023.
“Dana hasil aksi korporasi ini digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada cadangan peningkatan modal kerja Perseroan,” tulis manajemen IATA.
Dijelaskan, pemegang saham IATA akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen setelah private placement.
Baca Juga: Ambles Lagi, IHSG Kamis Pagi Dibuka Anjlok 0,52 Persen