Suara.com - Belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) yang dibutuhkan PT Amman Mineral Internasional induk dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara hingga 2024 tak kurang dari 3 Miliar Dolar AS.
Belanja modal tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai proyek pengembangan tambang batu hijau dan juga pembangunan fasilitas pemurnian tembaga.
“Total (Capex) sekitar 3 Miliar dolar AS lebih sampai tahun 2024,” kata Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, Selasa (9/5/2023).
Alex menyebut, saat ini terdapat dua proyek besar yang tengah digarap Amman yakni fasilitas processing plant di tambang batu tujuh dan proyek smelter.
Baca Juga: Ini Upaya AMMAN Kembalikan Fungsi Hutan ke Kondisi Aslinya
“Untuk smelter capexnya 1 miliar dolar AS. Lalu khusus processing plant 1,6 miliar dolar AS,” tutur Alex.
Selain itu, ada satu proyek lainnya yang juga membutuhkan dana tak sedikit yakni pembangkit listrik.
Alex menyebut, selama ini kebutuhan listrik Amman dipasok dari pembangkit listrik bertenaga batu bara serta BBM atau diesel.
Karena perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi maka penggunaan batu bara serta BBM akan dikurangi.
Sebagai gantinya Amman akan membangun pembangkit listrik bertenaga gas atau gas power plant yang membutuhkan dana sebesar 500 juta dolar AS.
Baca Juga: Hingga Januari 2023, Realisasi Investasi AMIN di Proyek Smelter Capai 51%
"2,1 miliar dolar AS di luar smelter, smelter sendiri 1 miliar dolar AS. Lalu 1,6 miliar dolar AS khusus processing plant,” pungkas Alex.