IFFINA Expo 2023 Diharapkan Bisa Genjot Ekspor Furnitur hingga 15%

Selasa, 09 Mei 2023 | 14:55 WIB
IFFINA Expo 2023 Diharapkan Bisa Genjot Ekspor Furnitur hingga 15%
Konferensi Pers Launching IFFINA Expo 2023 di Ruang Garuda, Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa, (9/5/2023). (Dok: Restu Fadilah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) resmi melaunching penyelenggaraan IFFINA Expo 2023. Pameran yang akan berlangsung pada 14-17 September 2023 di ICE BSD ini, diikuti oleh 400 perusahaan mebel dan kerajinan dari Tanah Air dan Internasional. Sebanyak 10.000 pengunjung ditargetkan hadir dalam pameran tersebut.

Vice Chairman Asmindo, Anne Patricia Sutanto mengatakan, IFFINA Expo 2023 bisa jadi kesempatan bagi para pelaku usaha di industri mebel dan kerajinan untuk mempromosikan usahanya. Karenanya, pameran mebel dan kerajinan bertaraf internasional ini diharapkan bisa menggenjot ekspor furnitur 10-15%.

"Tahun lalu, Indonesia ekspor sekitar USD2,8-3 miliar. Dengan adanya IFFINA Expo 2023, Asmindo mengharapkan terjadi kenaikan 10-15 persen daripada ekspor kita di 2023 dan 2024," tutur Anne dalam Konferensi Pers Launching IFFINA Expo 2023 di Ruang Garuda, Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa, (9/5/2023).

Oleh karena itu, IFFINA Expo 2023 tidak hanya menampilkan mebel dan kerajinan, melainkan juga menampilkan bahan bakunya. Ini mengingat Indonesia memiliki bahan baku yang sangat baik di Industri Furnitur.

Baca Juga: Sanksi AS Gak Ngaruh, Iran Akan Ekspor 45 Ribu Mobil SAIPA ke Belarus dan Rusia

"Indonesia adalah sumber daya. Kita punya bahan baku yang baik dan mumpuni baik untuk bambu maupun kayu solid. Jadi kita mau show pada dunia bahwa Indonesia punya sustainable raw material," ujarnya.

Perlu diketahui, produk industri furnitur Indonesia banyak diekspor ke Eropa dan Amerika. Saat ini, dua negara tersebut tengah mengalami perlambatan ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina. Kondisi tersebut berimbas terhadap penurunan permintaan produk furnitur.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asmindo, Dedy Rochimat meyakini bahwa penurunan permintaan ekspor produk furnitur hanya akan terjadi sementara. Pasalnya, pihaknya tengah berekspansi membuka pasar ekspor baru.

"Kita tahu bahwa Amerika sedang resesi, Eropa juga sedang resesi, tapi ini kan sementara. Jadi kita semua harus berbuat sesuatu, kita sedang mencari pasar pasar baru," pungkasnya.

Baca Juga: Wapres Minta China Tambah Kuota Untuk Ekspor Sarang Burung Walet Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI