Suara.com - Setelah enam tahun vakum, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) akan kembali menggelar IFFINA Expo 2023. Pameran mebel dan kerajinan bertaraf internasional ini akan diselenggarakan pada 14-17 September 2023 di ICE BSD.
Vice Chairman Asmindo, Anne Patricia Sutanto mengatakan, IFFINA Expo 2023 akan diikuti oleh 400 perusahaan mebel dan kerajinan dari Tanah Air dan Internasional. Nantinya, para pelaku mebel dan kerajinan akan memamerkan produk-produk unggulannya.
"Dari 400 perusahaan yang ikut, 90 persennya adalah dari Indonesia," ujar Anne dalam Konferensi Pers Launching IFFINA Expo 2023 di Jakarta, Selasa, (9/5/2023).
IFFINA Expo 2023 merupakan penyelenggaraan yang ke-10 kalinya sejak pertama kali digelar pada 2008. Pameran ini akan menjadi showcase bagi 6 kategori utama, yaitu furniture, craft, project design, home ware, home fabric, serta decorative & gift. Jumlah pengunjung yang ditargetkan akan hadir ke pameran ini sekitar 10.000 orang.
Baca Juga: Opsi Alternatif Pemerintah Jika Impor KRL Bekas dari Jepang Dibatalkan
Kali ini, IFFINA Expo didukung oleh tiga kementerian yakni Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Perdagangan (Kemendag), juga Bank Indonesia (BI).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat menjelaskan, industri mebel dan kerajinan merupakan industri yang PDBnya terus tumbuh sejak 6 tahun terakhir. Selain itu, pasar mebel dunia adalah pasar yang sangat potential bagi Indonesia.
Pada tahun 2022 saja, pasar mebel dunia berhasil mencatat pendapatan secara global sebesar US$ 695 Miliar dan diprediksi meningkat menjadi US$ 766 Miliar pada akhir tahun 2023. Namun, Jika dibandingkan dengan Indonesia, Industri mebel indonesia saat ini baru bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,8 miliar tahun 2022 yang secara rangking global menempatkan kita di urutan ke 17 dunia dan ke 4 di regional asia, masih dibawah China, Vietnam dan Malaysia.
"Padahal seperti yang kita ketahui, industri mebel merupakan industri strategis yang memiliki banyak manfaat," tutur Dedy Rochimat.
Selain menjadi industri penghasil devisa yang kuat, industri mebel juga memiliki nilai tambah yang tinggi karena rantai nilai yang panjang dan keunggulan pada sumber daya alam yang melimpah.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Indonesia Darurat Segera Impor KRL
"Kita memiliki hutan produksi seluas 68 juta hektar, kita juga merupakan produsen 85% rotan dunia, dan kita merupakan nomor tiga produsen bambu terbesar dunia setelah China dan India," imbuhnya.
Industri mebel juga menjadi penyerap tenaga kerja yang besar karena termasuk dalam industri padat karya yang menyerap 500.000 tenaga kerja langsung per tahun 2021. Selain itu, industri mebel juga menciptakan multiplier effect yang luas bagi industri lainnya dan berkontribusi menggerakkan sektor industri lainnya melalui produk-produk, bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk mebel.
Setelah pandemi berakhir dan perdagangan lintas negara sudah mulai lancar kembali, maka sudah saatnya bagi Asmindo untuk mendorong produksi mebel dan kerajinan, baik untuk pasar ekspor maupun kebutuhan pasar dalam negeri.
Tumbuh dan berkembangnya industri hospitality di luar negeri dan termasuk di dalam negeri, dan dengan giatnya industri Pariwisata serta industri HORECA (Hotel, Restaurant, Cafe), tentunya akan terus meningkatkan permintaan akan produk mebel dan kerajinan.
"Maka dalam upaya untuk terus mendukung dan memperluas pemasaran produk furniture dan kerajinan Indonesia. Asmindo dengan bangga mempersembahkan IFFINA, Indonesia Mebel & Design Expo 2023," ucapnya.
Dia pun mengharapkan dukungan dan keterlibatan seluruh stakeholder terkait, baik dari institusi Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN, sektor swasta, lembaga pembiayaan, pemerhati lingkungan serta tentunya para pelaku industri mebel dan kerajinan.
Sebagai pioneer penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan di circle kedua, Asmindo berharap negara-negara di ASEAN pun dapat mengikuti langkah Asmindo dengan menyelenggarakan pameran internasional serupa, sehingga tercipta eksosistem yang kondusif pada circle kedua di kawasan Asia Tenggara.
IFFINA Expo 2023 diharapkan menjadi trendsetter di wilayah Asia Tenggara sebagai pameran furnitur dan kerajinan di circle kedua, sesuai dengan tagline yang diusung tahun ini, yaitu "The New Sourcing Circle in Asia". Sebagaimana Tiongkok yang memiliki dua pameran furnitur besar pada semester pertama di bulan Maret dan September untuk semester kedua, Pameran ini akan memfasilitasi kebutuhan pasar furnitur dunia yang belum tercukupi serta diharapkan mampu menghadirkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia dan sekitarnya.
"IFFINA bukan hanya sekadar ajang pameran produk mebel dan kerajinan terbaik dari Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA merupakan titik kumpul yang tepat bagi para pelaku industri, pemerintah, maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung terwujudnya ekosistem industri mebel & kerajinan yang maju," katanya.
Dalam kesempatan ini, dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung produk-produk mebel dan kerajinan Indonesia, dengan memilih produk lokal sebagai alternatif yang berkualitas dan inovatif. Dukungan semua pihak akan mampu mendorong tumbuhnya industri mebel dan kerajinan Indonesia yang semakin maju dan berdaya saing tinggi di pasar global.