Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menampik adanya anggapan bahwa kekinian harga minyak goreng curah kemasan merek minyakita semakin mahal. Menurut penelusurannya di beberapa pasar, harga minyakita masih banderol sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.
"Minyakita nggak mahal loh. Saya cek kemarin, saya baru dari Solo, Manado, Lampung, Padang, Minyakita itu Rp 14.000 sesuai HET per liter. Itu kami cek satu-satu. Kami cek ke pasar-pasar itu 80% yang saya temui sesuai HET Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg," ujarnya ditemui di JCC Jakarta, Senin (8/5/2023).
Namun demikian, Jerry memang mengakui adanya kenaikan harga minyakita, hanya saja itu terjadi di beberapa daerah saja. Akan tetapi, dia memastikan pasokan dan distribusi minyakita masih aman dan lancar.
"Memang ada beberapa yang naik sedikit tapi tidak banyak. Dan lebaran alhamdulilah harga-harga aman, dan saya cek pasca lebaran juga relatif stabil. Yang paling penting adalah ketersediaannya, saya diskusi dengan pedagang, barang-barang aman, stok-stok lancar," jelas dia.
Baca Juga: Aprindo Mulai Gelisah Utang Migor Rp344 Miliar Belum Dibayarkan Kemendag
Jerry menuturkan, kenaikan harga minyakita merupakan akal-akalah agen yang menaikan harga. Maka itu, Kementerian Perdagangan akan memlototi para agen yang membandel dengan menaikan harga minyakita di atas HET.
Selain itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengawasi agen-agen agar tidak bandel menaikan tarif minyakita.
"Karena yang Rp 15.000/liter itu bukan mereka mau jual Rp 15.000/liter tetapi dari agennya sudah mahal. Jadi nggak mungkin mereka jual di bawah Rp 15.000/liter," imbuh dia.
Jerry juga kembali mengingatkan, agar agen-agen kembali mematok harga minyakita sesuai dengan aturan. Dirinya tidak segan-segan untuk menindak, jika kedapatan agen yang terus membandel menaikan harga minyakita.
"Kalau ada yang ketahuan dan terbukti oknum-oknum saya tidak bisa sebut siapa, tentu akan ditindak. Kita koordinasikan juga dengan aparat," pungkas dia.
Baca Juga: Kemendag Klaim Flu Babi Adalah Isu yang Selalu Berulang