Suara.com - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menyebut, elektabilitas Partai Gerindra meningkat dari 13,8 persen pada Maret 2023 menjadi 14,6 persen pada Mei 2023.
"Gerindra terus mengalami kenaikan elektabilitas, sedangkan PDI Perjuangan cenderung stagnan dan semakin ditempel ketat oleh Gerindra," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni pada Minggu (7/5/2023).
Vivin menuturkan, PDI Perjuangan bisa gagal memenangkan pemilu akibat pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Untuk diketahui, elektabilitas PDI Perjuangan pada Mei 2023 sebesar 15,5 persen.
Sedangkan Partai Golkar yang memimpin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berada pada peringkat tiga besar dengan elektabilitas sebesar 8,1 persen.
Ia menambahkan, KIB awalnya disebut-sebut menjadi sekoci bagi Presiden Jokowi untuk mengusung Ganjar di tengah ketidakjelasan sikap PDI Perjuangan saat itu.
Sikap PDI Perjuangan yang kini resmi mengusung Ganjar membuat landasan terbentuknya KIB pun seolah-olah runtuh.
"Tidak heran jika kemudian Golkar bermanuver mendekati partai-partai lain, seperti Gerindra dan bahkan Demokrat," tambah Vivin, dikutip dari Antara.
Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Elektabilitas Partai Demokrat dalam survei tersebut mencapai 7,0 persen. Berikutnya, elektabilitas PKB mencapai 6,6 persen, Partai Solidaritas Indonesia 6,1 persen, dan PKS 5,2 persen.
PKB tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra, sedangkan PSI menyatakan ingin masuk ke dalam koalisi besar dan PKS menjadi salah satu anggota Koalisi Perubahan.
Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Panas Dingin, Megawati Umumkan Pendamping Ganjar Pranowo, Benarkah?
Partai NasDem satu-satunya partai dari kubu Pemerintah yang menjagokan Anies, tetapi elektabilitasnya jauh di bawah yakni hanya 2,4 persen.