Nicodimus menyampaikan, bahwa ke depan prospek saham WSKT masih dipenuhi beberapa tantangan seperti persepsi investor terhadap kondisi fundamental Waskita yang masih mencatatkan tingkat leverage yang cukup tinggi. Selain itu, muncul juga kasus gagal bayar bunga obligasi yang menambah keraguan investor terhadap kondisi keuangannya.
Saham WSKT pada perdagangan hari ini merosot hingga 5,61% menyentuh auto reject bawah (ARB) menjadi Rp 202 per saham setelah Selasa kemarin juga jatuh 6,96%. Harga sahamnya lebih rendah jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan di level Rp 214 per saham.
Volume perdagangan juga mencapai 14,38 juta dengan transaksi Rp 2,96 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan mencapai 1.815 kali dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 5,82 triliun.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama