Suara.com - Langkah BRICS yang berencana menciptakan mata uang baru atau penggunaan mata uang bersama dalam perdagangan global semakin santer hingga diprediksi melumpuhkan kekuatan dolar AS.
BRICS sebelumnya menjanjikan akan menggantikan dominasi dolar AS dengan mata uang alternatif sebelumnya. Tindakan ini telah menarik minat dari banyak negara yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS, dan 19 negara menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS.
Menurut laporan Daily Hodl, anggota parlemen Rusia telah mengungkapkan bahwa para pemimpin BRICS telah bekerja sama untuk menciptakan mata uang global baru untuk menggantikan penggunaan dolar AS dalam perdagangan global mereka.
Ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, Anatoly Aksakov mengatakan, BRICS sedang berupaya menciptakan mata uang alternatif yang akan menghilangkan peran dolar AS dalam perdagangan global mereka.
Baca Juga: Logo Twitter Jadi Dogecoin, Elon Musk Umumkan Lewat Meme
Meskipun mekanisme mata uang BRICS belum sepenuhnya diatur, mata uang ini kemungkinan akan didukung oleh emas, logam berharga, dan aset lainnya.
“Dengan menghubungkan ekonomi dan mata uangnya dengan politik, AS secara praktis merusak fondasi dominasinya. Saya yakin pangsa dolar AS akan terus menurun dalam perdagangan dunia,” ujarnya, dikutip via Blockchainmedia.
Aksakov menegaskan bahwa AS telah menggunakan dolar AS sebagai alat politik dan sanksi, sehingga menciptakan gerakan untuk menjauh dari hegemoni dolar AS.
Pengamat memprediksi bahwa dominasi dolar AS di perdagangan global akan terus menurun dan beberapa mata uang, seperti yuan dan euro, akan menjadi mata uang cadangan.
Beberapa analis bahkan melihat potensi Bitcoin sebagai mata uang cadangan, tetapi regulasi yang belum jelas di AS menjadi kendala bagi penerimaan Bitcoin.