Suara.com - PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) induk pengelola Starbucks dan Sports Station ini mencatatkan kinerja yang kurang apik sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pasalnya laba bersih perseroan anjlok lebih dari 50 persen.
Mengutip laporan keuangan MAPB pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (2/5/2023) laba bersih MAPB anjlok 50,8 persen atau hanya mengantongi Rp20,49 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp41,62 miliar.
Padahal pendapatan MAPB sendiri mengalami kenaikan sebesar 34,8 persen menjadi Rp956,8 miliar dari semula Rp709,61 miliar.
Dimana mayoritas pendapatan ditopang dari penjualan minuman sebesar Rp 571,12 miliar, makanan Rp 324,3 miliar dan lain-lain Rp 61,33 miliar.
Baca Juga: Hingga Kuartal I 2023, Defisit Emiten Teknologi Grup Djarum Sentuh Rp20,7 Triliun
Usut punya usut turunnya laba bersih perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh beban pokok penjualan yang meningkat tajam atau naik 40,6 persen lebih cepat dari pertumbuhan pendapatan perusahaan. Pada kuartal I sebelumnya, MAPB mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp215,92 miliar, sementara di tahun ini sebesar Rp303,62 miliar.
Secara rinci biaya sewa dan jasa pelayanan yang naik 169,1 persen dari 26,3 miliar menjadi Rp70,77 miliar berkontribusi besar bagi beban pokok penjualan MAPB tahun ini.
Jumlah ekuitas dan liabilitas MAPB tidak banyak berubah. Pada kuartal ini, MAPB mencatatkan jumlah ekuitas sebesar Rp1,19 triliun, dari semula Rp1,15 triliun. Sementara jumlah liabilitasnya, Rp1,43 triliun dari Rp1,40 triliun.