Suara.com - Perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley dikabarkan bakal melanjutkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di internal perusahaan.
Tak tanggung-tanggung kali ini ada sekitar 3.000 karyawan yang bakal terkena PHK.
"Ini akan menandai putaran kedua PHK dalam enam bulan terakhir di Morgan Stanley. PHK pada kuartal ini karena kondisi pasar yang sulit," kata seorang sumber kepada CNN, dikutip Selasa (2/5/2023).
PHK bakal menyasar seluruh lini perusahaan, kecuali divisi manajemen kekayaan Morgan Stanley yang mencakup penasihat keuangan. Namun, perusahaan menolak berkomentar soal PHK kali ini.
Baca Juga: Berkunjung ke Garut, Capres Anies Baswedan Puji Potensi Sektor Ekonomi Terutama Peternakan Doma
Diketahui pendapatan Morgan Stanley anjlok hampir 2 persen menjadi US$14,5 miliar atau setara Rp213 triliun.
Sebelumnya, Morgan Stanley melakukan PHK di tim pasar modal untuk kawasan Hong Kong dan China Daratan pada akhir 2022 lalu.
"Kami sedang melihat jumlah karyawan," kata Ketua dan CEO Morgan Stanley James Gorman pada Oktober 2022 lalu.
"Anda harus memperhitungkan tingkat pertumbuhan yang kami miliki dalam beberapa tahun terakhir, dan kami telah belajar beberapa hal melalui covid-19 tentang bagaimana kami dapat beroperasi lebih efisien," imbuhnya.
Baca Juga: CEK FAKTA : Geger, Kopi Kapal Api Bangkrut, Karyawan Demo karena THR Tidak Dibayarkan