Kemensos Buka Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung bagi Masyarakat dan Penyandang Disabilitas

Kamis, 20 April 2023 | 19:35 WIB
Kemensos Buka Sentra Terpadu "Kartini" di Temanggung bagi Masyarakat dan Penyandang Disabilitas
Salah satu kegiatan Sentra Terpadu “Kartini”, Temanggung. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat yang ingin berwirausaha, termasuk penyandang disabilitas di Temanggung, Jawa Tengah, bisa mendapatkan ketrampilan dari Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu “Kartini”. Saat ini, tak kurang dari 22 penyandang disabilitas secara mandiri mampu mengelola Sentra Kreasi Atensi (SKA)di Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung.

SKA Kartini Temanggung membuka beberapa jenis usaha bagi para penerima manfaat. Berbekal keterampilan dari Sentra Terpadu Kartini, para penerima manfaat tersebut kian terampil bahkan mampu mengelola gaji para pegawainya.

“Ada kafé, laundry, tempat cukur dan pijat. Mereka bisa menggaji sendiri. Tidak ada sepeserpun uang dari Sentra yang dikeluarkan untuk menggaji mereka,” jelas Kepala Sentra Terpadu “Kartini”, Iyan Kusumadiana, Rabu (5/4/2023).

Ade Prasetyo Aji, salah satu penyandang disabilitas intelektual mengaku senang bisa mendapatkan pengalaman di SKA.

Baca Juga: Sambangi Home Industry di Gang Sempit, Ini Pesan Mensos Tri Rismaharini

“Sebelum di sini, tidak ada kerjaan. Nganggur. Setelah kerja di sini, alhamdulillah nambah keterampilan,” ungkap pria 24 tahun tersebut.

Ade Prasetyo Aji, atau akrab disapa Ade bergabung dengan SKA Kartini Temanggung sejak tahun 2021, 3 bulan setelah menjadi penerima manfaat. Saat menjadi penerima manfaat, Ade memilih keterampilan boga. Berbekal pengalaman tersebut, kini dia menjadi barista di kafe SKA Kartini.

Setiap bulan, Ade memperoleh gaji, makan, seragam dan mess. Dia juga memiliki tambahan penghasilan dari kerja part time sebagai perakit tongkat penuntun adaptif.

“Selain nambah penghasilan, saya juga senang bisa membantu disabilitas netra dengan tongkat tersebut,” lanjut Ade.

Di SKA Kartini, terdapat 10 penyandang disabilitas yang bekerja di kafé, 3 penyandang disabilitas di tempat cukur dan pijat, serta 9 orang penyandang disabilitas yang mengelola usaha laundry. Sebagian dari mereka bergabung dalam koperasi yang menjalankan usaha minimarket bernama Kartini Mart. Mereka terdiri dari 24 orang penyandang disabilitas dan 6 wanita rawan sosial.

Baca Juga: Survei: Kemensos Terbukti Junjung Tinggi Keikhlasan dan Ketulusan dalam Layani Masyarakat

Peluang usaha yang diberikan Sentra Terpadu “Kartini” di Temanggung kepada para penerima manfaat mengupayakan adanya pemerataan ekonomi ke seluruh lapisan masyarakat. Upaya tersebut memberikan harapan baru utamanya bagi para penyandang disabilitas agar memiliki ekonomi yang bertumbuh.

“Saya berharap bisa mandiri dan suatu saat bisa buka (usaha) sendiri. Kalau gambarannya insyaAllah udah ada nanti di Magelang,” pungkas Ade.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI