Suara.com - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) harus menderita rugi bersih sebesar Rp1,721 triliun sepanjang tahun 2022 lalu.
Mengutip laporan keuangan emiten media grup Bakrie dilaman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023) kerugian ini lebih besar dibandingan akhir tahun 2021 yang sebesar Rp890,12 miliar.
Akibatnya, defisit perseroan anjlok 50,6 persen menyentuh Rp5,123 triliun. Dampak berikutnya, VIVA mengalami defisiensi ekuitas Rp1,584 triliun.
Jika dirunut, pendapatan usaha turun 6,2 persen menjadi Rp1,698 triliun. Pasalnya, pendapatan dari iklan menyusut 7,6 persen menjadi Rp1,654 triliun.
Baca Juga: Gali Lubang Tutup Lubang, Pertamina Geothermal Mau Bayar Utang Lewat Surat Utang
Walau total beban usaha dapat ditekan 0,42 persen menjadi Rp1,658 triliun. Tapi laba usaha tetap amblas 72,6 persen sisa Rp40,489 miliar.
Sayangnya, beban lain lain bengkak 77,02 persen menjadi Rp1,749 triliun. Salah satu pos pemicunya, bunga dan beban keuangan naik 31,3 persen menjadi Rp985,2 miliar. Terlebih, kerugian selisih kurs melonjak 1.139 persen menjadi Rp657,35 miliar.
Akibatnya, rugi sebelum pajak penghasilan menyentuh Rp1,708 triliun, atau bengkak 103,09 persen dibanding kuartal I 2022 sebesar Rp841,89 miliar.
Sementara itu, total kewajiban bertambah 14,2 persen menjadi Rp10,457 triliun. Salah satu pos pengungkitnya, beban masih harus dibbayar bengkak 54,6 persen menjadi Rp3,662 triliun.
Baca Juga: Transaksi Saham Harian Makin Sepi, Investor Kabur Kemana?