Suara.com - Koalisi Digital Prosperity for Asia (DPA) merupakan aliansi Asia Pasifik (APAC) pertama yang didirikan oleh perusahaan di wilayah Asia Pasifik untuk mendukung demokratisasi teknologi digital di seluruh sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, layanan keuangan, pertanian, game, e-commerce, media sosial, dan banyak lagi.
Koalisi DPA meluncurkan Indonesia Chapter yang berbasis di Jakarta, Rabu (12/4/2023). Berkolaborasi dengan UKM digital dan pembuat kebijakan, Koalisi DPA berupaya memperkuat ekosistem serta ekonomi digital Indonesia.
Acara peluncuran ini terdiri dari dua sesi panel yang melibatkan anggota DPA dari berbagai negara, termasuk Kinobi, HARA, Quickwork dan People's Inc., serta perwakilan pemerintah, organisasi perdagangan, dan para tokoh terkemuka di industri ekonomi digital.
Panel pertama, “Unlocking Global Expansion for Small-Medium Businesses (SMBs)”, membahas pendekatan multipihak yang dapat membantu start-up dan UKM digital untuk memperluas operasinya secara nasional dan regional.
Panel kedua, “Digital Prosperity Policy Enablers for Digital SMBs in Indonesia”, membahas instrumen kebijakan utama yang dapat mendukung perdagangan digital tanpa kendala, keamanan digital yang bertanggung jawab dan
pelindungan data pribadi, proses pengadaan barang dan jasa pemerintah yang inklusif dan adil, serta penggunaan teknologi baru secara optimal.
Regi Wahyu, Founder dan CEO HARA menyampaikan bahwa peran DPA di Indonesia sekarang menjadi sangat penting mengingat kesuksesan Indonesia pada Presidensi G20 tahun lalu.
"Melihat posisi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan sebagai pemimpin di wilayah Asia Tenggara, DPA dapat mengambil momentum ini untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat pengembangan ekonomi digital secara nasional," kata Regi dalam keterangannya.
Seperti diketahui, 99% bisnis di Indonesia terdiri dari UKM, dan semakin banyak dari perusahaan tersebut
menawarkan barang dan jasanya secara digital.
Dengan potensi besar ini, Indonesia Chapter hadir pada waktu yang tepat untuk mewakili sebagian besar ekonomi Indonesia dan membantu mendorong transformasi digital dengan mendukung inisiatif pemerintah Indonesia saat ini, termasuk memberdayakan pelaku usaha start-up dan meningkatkan capacity building.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah PMGC PUBG Mobile, Sandiaga: Bantu Game Lokal dan Ekonomi Digital
Puti Adella Elvina, Ketua Tim Adopsi Teknologi Digital UMKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyebut bahwa ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$130 miliar pada tahun 2025, dan diprediksi akan terus meningkat di tahun mendatang.