RI Punya Peran Besar di ASEAN, Begini Penjelasannya

Jum'at, 14 April 2023 | 16:14 WIB
RI Punya Peran Besar di ASEAN, Begini Penjelasannya
Wamendag Jerry Sambuaga melakukan pemantauan harga minyak goreng curah di Pasar Jatimulyo, Lampung Selatan, Rabu (23/6/2022). [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut Indonesia punya peran besar di Asia Tenggara (ASEAN). Karena menurutnya, Indonesia punya potensi ekonomi baik dalam perpektif produksi maupun potensi pasar.

Hal itu tidak lepas dari kepeloporan Indonesia dalam konteks perjanjian lain yang melibatkan ASEAN, khususnya RCEP. RCEP sendiri adalah blok perjanjian ekonomi dan perdagangan kedua terbesar setelah WTO.

Indonesia dikenal sebagai inisator dan pelopor dalam perjanjian yang melibatkan 15 negara ini. Keketuaan Indonesia akan menjadi momentum untuk membuktikan kepoporan Indonesia tersebut.

"Indonesia, ASEAN dan RCEP adalah tiga hal yang tidak terpisahkan. Kita yakin akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum yang terus tumbuh karena punya potensi sangat besar dalam hal sumebr daya alam, sumber daya manusia dan jaringan pasar" ujar Wamendag yang dikutip, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Sebelum Terjun, Pemerintah Ingin Masyarakat Paham Soal Potensi dan Risiko Kripto

Sumber daya alam, manusia dan pasar yang sangat besar itu menurut Jerry harus ditunjang dengan penguasaan teknologi. Dengan demikian, negara-negara ASEAN tidak hanya akan menjadi pelaku pendukung pertumbuhan dunia tetapi menjadi pelaku utama.

Jerry menekankan bahwa banyak sumber daya alam mineral penting yang akan menjadi komponen utama teknologi dunia ke depan seperti nikel, timah hingga, zirkon, cadmium dan lain-lain yang menjadi bahan utama dalam industri mesin listrik serta komponen elektronika.

Negara-negara ASEAN juga punya kekuatan dalam sumber energi mulai dari tenaa angin, surya hingga biosolar. Kekuatan itu harus dimanfaatkan sebagai modal posisi tawar agar ada transfer teknologi sehingga negara-negara ASEAN tidak ditinggalkan dalam pengembangan teknologi.

Menurut wamendag, itulah sebabnya Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hilirisasi dalam sektor mineral dan barang produksi tambang lainnya. Tanpa hilirisasi negara-negara penghasil bahan baku akan mendapatkan nilai tambah yang paling kecil dalam mata rantai produk pertambangan.

"Itulah sebabnya Bapak Presiden menegaskan keharusan hilirisasi. Dengan hilirisasi secara politik Indonesia khususnya akan makin sejajar dengan negara-negara yang menguasai teknologi. Ini juga daya tawar yang penting jika Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya ingin menjadi episentrum yang sesungguhnya" jelas dia.

Baca Juga: Wamendag Tegaskan Kripto Bukan Alat Pembayaran, Tapi Komoditas

Jerry menambahkan masih banyak agenda penguasaan dan pemasyarakatan teknologi lainnya seperti digitalisasi dalam perdagangan dan pengembangan produk-produk hasil teknologi. Sekali lagi, menurutnya, Indonesia akan menjadi kiblat bagi negara-negara ASEAN dalam hal itu.

Karena itu menurut Jerry, Kemendag akan mengintensifkan koordinasi dan sinergi dengan lembaga dan kementerian lain agar Indonesia selalu menjadi yang terdepan dalam transformasi ekonomi dan perdagangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI