Sejarah Tupperware
Tupperware berdiri pada 1947 ketika Earl Tupper merancang peralatan dapur dari polietilena atau Poli-T, yang diberi nama Tupperware. Pengusaha asal Massachusetts itu memperkenalkan Tupperware setelah Perang Dunia II.
Melansir History, pada awalnya, orang-orang nggak mengerti apa itu Tupperware dan bagaimana menggunakannya. Kemudian, dengan jasa seorang perempuan ambisius dan pasukan penjualnya, wadah inovatif itu terjual ke seluruh Amerika.
Dengan menggunakan strategi, para perempuan berkumpul pada acara The Tupperware Home Parties di era 1950-an hingga 1960-an. Pesta itu jadi satu-satunya cara untuk membeli sederet wadah penyimpanan plastik gagasan Earl Tupper.
Dalam acara tersebut, mereka akan bermain game, melempar mangkuk plastik, dan mengobrol tentang kehidupan mereka. Di situlah, para penjual membagikan formulir pemesanan Tupperware.
Strategi ini nyatanya membuat Tupperware mampu menjalankan bisnis hingga berkembang pesat. Para perempuan turut andil, dengan nggak sekadar memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga, tapi juga bereksperimen dengan teknologi terbaru kala itu.
Nggak cuma itu, ribuan perempuan memulai bisnis rumahan dengan menjual Tupperware. Mereka mendobrak stereotip dengan tetap bisa menghasilkan cuan, meski bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Salah satu penjual Tupperware yang inovatif adalah Brownie Wise. Dia melatih ibu rumah tangga untuk menjual produk tersebut langsung ke konsumen. Tapi karena konflik dengan Earl Tupper pada 1958, dia nggak lagi bekerja untuk Tupperware. Dia bahkan nggak menerima saham perusahaan yang dia bantu.
Saat ini, Tupperware sudah menyasar pasar global dan terjual di lebih dari 100 negara. Tahu nggak, penjualan terbesar Tupperware ada di mana? Jawabannya adalah Indonesia.
Baca Juga: Ini 4 Tips Bisnis Tetap Cuan Selama Lebaran