Suara.com - Bank Indonesia (BI) melihat saat ini ada potensi krisis kepercayaan dalam menggunakan QRIS. Hal tersebut, imbas dari adanya penipuan dengan modus mengganti kode QRIS kotak amal di Masjid-masjid.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, bahkan beberapa masjid sudah enggan menggunakan QRIS di kotak amalnya untuk menghindari penipuan.
"Terjadinya kasus-kasus semacam ini kami dengar di beberapa masjid nggak mau pakai QRIS dulu. Kami ingin menyampaikan jangan sampai terjadi krisis kepercayaan karena ini manfaatnya luar biasa," ujarnya seperti dikutip, Rabu (12/4/2023).
Menurut Erwin, BI akan berusaha sekuat tenaga melakukan perbaikan dari sisi pengawasan dan sistem, agar kejadian penipuan ini tidak terulang kembali.
Baca Juga: Ramai Penipuan QRIS di Masjid, Wapres Minta Sistem Pengamanan Ditingkatkan
"Tapi masyarakat diharapkan melakukan perannya dan akhirnya percepatan digitalisasi khususnya QRIS tidak terhambat gara-gara kasus ini," jelas dia.
Namun demikian, Erwing mengungkapkan, transaksi dengan menggunakan QRIS nilai besara. Tercatat, nilai transaksi dengan QRIS mencapai Rp 12,28 triliun hingga Februari 2023.
Kemudian, tercatat merchant QRIS sebanyak 24,9 juta, serta total jumlah pengguna QRIS mencapai 30,87 juta.
"Jadi, nominal transaksi QRIS hingga Februari 2023 tercatat sebesar Rp 12,28 triliun, dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta," ungkap dia.
Sebelumnya, Erwin tidak menjamin uang para korban penipuan QRIS kotak amal bisa kembali. Saat ini dirinya tengah menunggu pemeriksaan lanjutan dari pihak kepolisian serta data dari perbankan.
Baca Juga: BI Akhirnya Blokir QRIS Palsu di Masjid Blok M Square
"Kami nggak bisa memberikan jaminan uang kembali. Ini kita katakan tindak kejahatan, sudah masuk penyidikan," ujarnya yang dikutip, Rabu (12/4/2023).
Pelaku penipuan modus memalsukan kode QRIS kotak amal di sejumlah masjid di Jakarta telah ditangkap Kepolisian. Pelaku itu adalah Mohammad Iman Mahlil Lubis.
Iman ditangkap di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (11/4/2023).
"Ditangkap di Kebayoran Lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan seperti dikutip, Rabu (12/4/2023).
Namun setelah ditelusuri, Iman ternyata memiliki karir yang gemilang. Bahkan dirinya sempat menduduki posisi bergensi di salah satu Bank BUMN.
Seperti dilansir dari akun LinkedIn pribadinya, Iman sempat lama bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI selama 12 tahun 7 bulan. Dalam karirnya, dirinya sempat menduduki berbagai posisi di BRI.
Awalnya, Iman masuk ke BRI dengan menjabat sebagai Associate Auditor yang sebagai investigator dari tahun 2010 hingga 2014. Kemudian, karirnya menanjak hingga menjabat sebaga Auditor di BRI dari 2014 sampai 2016.