Suara.com - Pelaku penipuan modus memalsukan kode QRIS kotak amal di sejumlah masjid di Jakarta telah ditangkap Kepolisian. Pelaku itu adalah Mohammad Iman Mahlil Lubis.
Iman ditangkap di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (11/4/2023).
"Ditangkap di Kebayoran Lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan seperti dikutip, Rabu (12/4/2023).
Namun setelah ditelusuri, Iman ternyata memiliki karir yang gemilang. Bahkan dirinya sempat menduduki posisi bergensi di salah satu Bank BUMN.
Baca Juga: Ramai Penipuan QRIS di Masjid, Wapres Minta Sistem Pengamanan Ditingkatkan
Seperti dilansir dari akun LinkedIn pribadinya, Iman sempat lama bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI selama 12 tahun 7 bulan. Dalam karirnya, dirinya sempat menduduki berbagai posisi di BRI.
Awalnya, Iman masuk ke BRI dengan menjabat sebagai Associate Auditor yang sebagai investigator dari tahun 2010 hingga 2014. Kemudian, karirnya menanjak hingga menjabat sebaga Auditor di BRI dari 2014 sampai 2016.
Selanjutnya, Iman kembali mengalami peningkatan karir dengan ditunjuk sebagai Asisten Manager di BRI pada tahun 2016 hingga 2017. Lalu, dirinya mencapai karir tertinggi di BRI dengan menjabat sebagai Government Project Relationship Manager dari tahun 2018 sampai 2019.
Namun, Iman keluar dari BRI dan menjabat sebagai Managing Director di AFL Corporation Examiner & Investigator.
Dalam laman profilnya, Iman menempuh pendidikan tingginya di Universitas Sumatera Utara dengan mengambil Magister Teknik Sipil. Dirinya juga pernah bersekolah di London Business School.
Baca Juga: BI Akhirnya Blokir QRIS Palsu di Masjid Blok M Square
Sementara itu, dilansir dari Linkedin, Mohammad Iman Mahlil pernah menduduki jabatan prestisius. Tercatat, sebagai Managing Director selama tiga tahun. Kemudian bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selama 12 tahun 7 bulan.
Sebelumnya, Auliansyah mengklaim penyidik hingga kekinian masih terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka. Hal ini untuk mendalami motif hingga jumlah keuntungan yang diperoleh dari aksi kejahatannya.
"Masih kita lakukan pengembangan dan pendalaman," katanya.
Adapun dari hasil pemeriksaan awal, tersangka Iman mengaku telah melakukan aksi kejahatannya di 38 titik. Masjid-masjid tersebut tersebar di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan.