Selain batik, pengunjung juga dapat mengunjungi berbagai produk UMKM binaan Pertamina lainnya, seperti Kraton Leather yang memamerkan aneka produk kerajinan kulit yang dibuat sendiri (homemade), dimana konsumen dapat mendesign produk dengan model yang mereka inginkan (custom). Haluan Bali, UMKM asal Badung yang menghasilkan produk fashion digital printing yang unik dan fashionable. Faiza Bordir dengan produk unggulan kain bordir dan home dekor khas Pasuruan.
UMKM asal Pulau Dewata Bali kali ini diwakili oleh Rumah BUMN Klungkung, dimana produk-produk yang berasal dari 6 UMKM terbaik asal Klungkung turut unjuk gigi dengan menyajikan berbagai produk diantaranya aromaterapy milik Bali Ayu, kerajinan goni dari Uwais Craft, kain tenun endek dari Pertenunan Astini, pounch endek dari Kemala Handmade, serta UMKM Kipas Lukis dan Sripala yang menghadirkan aneka produk fashion.
Kemudian Rumah BUMN Palangkaraya hadir dengan produk aksesoris berbahan baku batu alam dari UMKM Omah Mus dan Rina Saderi Jewelry, serta kerajinan rotan milik Indang Apang Galeri.
Fadjar menegaskan, kegiatan pameran seperti ini merupakan bentuk dukungan dari Pertamina dalam pembangunan berkelanjutan (SDG’s) yang juga menjadi bagian dari Environtmental, Social and Governance (ESG). Ke depannya, Pertamina akan semakin aktif untuk mendorong pertumbuhan bisnis UMKM agar semakin menjadi kebanggan seluruh masyarakat Indonesia.
“Setelah mengikuti pameran, diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pasar produk-produk karya anak bangsa, terlebih kriya yang merupakan produk UMKM yang tergolong memiliki potensi bisnis yang sangat positif, baik di dalam maupun luar negeri,” pungkas Fadjar.