Suara.com - Perusahaan ritel raksasa asal Amerika Serikat (AS) Walmart kembali mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 2.000 karyawannya.
Mengutip Reuters, Kamis (6/4/2023) 2.000 karyawan yang terkena PHK tersebut merupakan pegawai yang bekerja di 5 gudang Walmart.
Pengumuman rencana PHK ini hanya beberapa minggu dari peringatan yang dibuat perusahaan bahwa ada tantangan sulit bisnis ke depan.
Dalam laporan media tersebut PHK kali ini meliputi lebih dari 1.000 karyawan di Texas, 600 karyawan di Pennsylvania, lalu 400 karyawan di Florida, serta 200 orang di New Jersey.
Baca Juga: Perusahaan Game FIFA PHK 800 Karyawan
Dalam pernyataannya, Walmart menyebut perusahaan sedang menyesuaikan jumlah staf di pasar tertentu untuk lebih mempersiapkan kebutuhan konsumen di masa depan, serta PHK ini bukan keputusan mudah.
Manajemen juga akan bekerja sama dengan para pekerja yang terdampak untuk memilih pekerjaan yang mungkin tersedia di lokasi Walmart lainnya.
Ini bukan pertama kali Walmart melakukan PHK. Pada Agustus 2022, perusahaan ini juga merumahkan 200 pekerjanya.
Namun, PHK yang dilakukan Walmart tak sebesar jumlah PHK massal pesaingnya, Amazon. Amazon telah memberhentikan 30.000 pekerja sejak awal 2023.