Bidik Pendapatan Rp 1,94 Triliun di 2023, Begini Strategi BMHS

Kamis, 06 April 2023 | 12:36 WIB
Bidik Pendapatan Rp 1,94 Triliun di 2023, Begini Strategi BMHS
BMHS/ist
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bundamedik Tbk (BMHS) membidik target pendapatan pada tahun 2023 sebesar Rp 1,94 triliun. Beberapa strategi telah disiapkan perseroan untuk menggenjot pendapatan tersebut.

Managing Director PT Bundamedik, Nurhadi Yuditantho mengatakan, untuk mencapai target pendapatan, perseroan akan fokus pada meningkatkan kinerja keuangan dan layanan kesehatan ke pelanggan.

Maka dari itu, pada tahun ini, perseroan telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut akan digunakan BMHS untuk pembelian peralatan rumah sakit dan renovasi beberapa rumah sakit.

Adapun, Bundamedik akan merenovasi beberapa rumah sakit di Bali, Palembang, maupun Surabaya.

Baca Juga: Inovasi dan Strategi Marketing Jadi Kunci Halodoc Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

"Jadi, kami memaksimalkan pelayanan dan kinerja serta meningkatkan layanan di seluruh rumah sakit," ujarnya yang dikutip, Kamis (6/4/2023).

Sementara, Corporate Financial Director Bundamedik, Cun-Cun Wijaya menambahkan, target pendapatan perseroan yang dipatok tersebut naik sekitar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sedangkan pertumbuhan EBITDA kami memperkirakan 23% hingga 24% pada 2023," imbuh.

Strategi lainnya, Bundamedik juga akan memprioritaskan penggunaan teknologi untuk memberikan standar layanan kesehatan. Misalnya, perseroan terus mengembangkan bedah robotik, medical tourism, teknologi IVF, genomics, dan lainnya.

Tercatat, BMHS menutup tahun 2022 dengan pendapatan sebesar Rp 1,66 Triliun. Pendapatan tersebut menurun 12% dibandingkan tahun 2021. Namun, pendapatan bisnis utama (Non-Covid) ditutup dengan sukses meningkat 17% dibandingkan dengan tahun 2021.

Baca Juga: TelkoMedika Komitmen Beri Layanan Terbaik dengan Resmikan Klinik dan Apotek di Yogyakarta

Adapun pendapatan ini masih ditopang oleh dari pengembangan core business perusahaan secara signifikan, utamanya operational unit bisnis rumah sakit yang terus meningkat, Morula IVF sebagai market leader untuk layanan bayi tabung di Indonesia yang terus berekspansi secara nasional, serta Diagnos yang makin tumbuh pesat lewat kemampuannya mengembangkan jaringan pasar di layanan tes non-COVID lewat strategi kemitraan strategis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI