Suara.com - PT Bank Fama Internasional telah bertransformasi menjadi bank digital pada Februari 2023 lalu. Kini bank tersebut memiliki nama PT Super Bank Indonesia atau Superbank.
Chief Business Officer Superbank, Sukiwan mengatakan, potensi bank digital di Indonesia masih sangat besar. Bahkan, menurut dia, komisi pendanaan bank digital dibanding bank konvensional masih sangat kecil.
Sehingga, Sukiwan menyebut, Superbank akan memaksimalkan potensi itu dengan strategi-strategi yang telah disiapkan.
"Kalau kita fokus perbankan digital komposisi sangat kecil, pendanaan bank hampir Rp 8.000 triliyn, Bank digital masih Rp 50 triliyan, kecil banget. Sehingga kemungkinan kita tumbuh besar," ujarnya dalam Workshop: Geliat Perbankan Digital Indonesia, Dampak, Potensi, & Tantangan, di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Rumah BUMN Tembus Pasar Ekspor Melalui Peresmian Trade Mission Singapore 2023
Sukiwan memaparkan, Superbank akan fokus pada pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ritel. Karena, segmen itu jarang tersentuh oleh bank konvensional yang kebanyakan memilih nasabah yang telah banked.
"Selain itu, kita fokus pada sehari-sehari customer, tanpa sadar nasabah tengah lagi banking. Contoh UMKM martabak, itu ekosistem kita, nasabah nggak sadar sedang pesen makanan tapi sebenarnya lagu Banking dengan kita. Selanjutnya, integrasi secara keseluruhan, dan customer experience," ucap dia.
Dalam waktu dekat, Superbank juga akan meluncurkan produk yang berbasis digital, di mana produknya terintegrasi oleh ekosistem investor perusahaan, mulai dari Grup Emtek, Singtel dan Grab.
"Launching produk kuartal II, produknya akan fokus berbasis digital, kita fokus terintegrasi dengan ekosistem kita, dalam peluncuran produk juga akan mengikuti ketentuan regulator," pungkas dia.
Baca Juga: Melihat Potensi Perempuan Garap Bisnis UMKM