Suara.com - Memperingati Hari Air Sedunia tahun 2023, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution) mengajak seluruh karyawan menanam 1.000 pohon dari rumah, dalam upaya menjaga ketersediaan air tanah sekaligus dukungan terhadap pelestarian lingkungan.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, mengungkapkan kegiatan dengan tagline 'Sumber Air Terjaga, Kehidupan Bahagia' ini sebagai langkah aktif perusahaan mendorong kesadaran karyawan akan pentingnya kontribusi terhadap konservasi air, dengan mengurangi penggunaan secara berlebih sekaligus menjaga ketersediaan sumber air tanah dan lingkungan sekitar.
Pada program ini tiap karyawan Pupuk Kaltim diminta menanam berbagai jenis pohon di halaman rumah masing-masing, maupun ruang terbuka hijau di kawasan sekitar tempat tinggal. Beberapa bibit pohon yang ditanam diantaranya rambutan, jeruk, jambu air, belimbing dan manggis.
"Hal ini sejalan dengan prinsip Environment, Social and Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim, khususnya dalam melaksanakan transformasi industri hijau dengan berperan aktif menjaga lingkungan," ujar Rahmad ditulis Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: Prilly Latuconsina Bersih-Bersih Pantai, Tak Jaim Pegang Setumpuk Sampah hingga Angkut Karung
Dijelaskan Rahmad, kegiatan tanam pohon dipilih sebagai salah satu upaya menjaga sumber air tanah, agar kedepan ketersediaan air baku dapat senantiasa dipertahankan. Dimana semakin banyak pohon yang ditanam, maka akan lebih banyak sumber air yang terserap dalam tanah. Sehingga ketersediaan air dapat terus terjaga disamping kelestarian lingkungan yang turut terpelihara.
"Semakin banyak pohon ditanam sebagai media tampung, maka siklus air baku pada tanah pun dapat terjaga karena terserap saat hujan turun. Disamping itu, kegiatan ini secara tidak langsung juga mendorong penghijauan pemukiman hingga kawasan sekitar Pupuk Kaltim," tambah Rahmad.
Menurut Rahmad, penanaman 1.000 pohon ini juga salah satu komitmen Pupuk Kaltim dalam mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara berkelanjutan, sekaligus memberikan makna bahwa upaya pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama baik perusahaan maupun karyawan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
Dimana pada program ini Pupuk Kaltim turut memberdayakan salah satu produk binaan perusahaan yakni Kitosan Salona, sebagai growth promotor pada bibit pohon yang ditanam. Hal ini melihat kualitas produk yang mampu mendorong produktivitas tanaman, hasil dari pengolahan cangkang kepiting menjadi pupuk kitosan cair.
"Sehingga manfaat tidak hanya bagi lingkungan sesuai sasaran program, tapi juga bagi binaan Pupuk Kaltim melalui sektor pemberdayaan yang dilakukan. Hal ini jelas memberikan dampak secara luas dalam implementasi TJSL Pupuk Kaltim," lanjut Rahmad.
Baca Juga: 3 Langkah Menyikapi Tekanan Lingkungan Sekitar, Harus Punya Prinsip!
Program Evolution pun sejalan dengan gagasan Community Forest yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi, guna mencapai target Net Zero Emission di tahun 2050 melalui National Determined Contribution (NDC).
Sesuai roadmap kinerja keberlanjutan, Pupuk Kaltim menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang, yang tak hanya diwujudkan melalui program bersama stakeholder dan masyarakat, tapi juga melibatkan karyawan secara kontinyu.
"Dari seluruh upaya yang dilakukan, Pupuk Kaltim tidak hanya meneguhkan posisi sebagai produsen petrokimia terbesar di Asia Tenggara, tapi juga pionir transformasi hijau industri petrokimia di Indonesia," pungkas Rahmad.