48% Dana IPO Merdeka Battery Materials Akan Digunakan untuk Bayar Utang

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:06 WIB
48% Dana IPO Merdeka Battery Materials Akan Digunakan untuk Bayar Utang
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk, Devin Ridwan. (Dok: Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berencana melaksanakan initial public offering (IPO) dengan target dana maksimal sebesar Rp9,62 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan 48% untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka US$300 juta. Ini akan dibayarkan kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan ING Bank NV cabang Singapura, masing-masing US$225 juta dan US$75 juta.

Presiden Direktur MBMA, Devin Ridwan mengatakan, dengan pembayaran utang, perseroan memiliki posisi atau fundamental equity yang lebih kuat.

"Sehingga akan memberikan fleksibilitas lebih tinggi kepada MBMA untuk bisa mencari dan mendapat pendanaan baru, atau kepada ekpansi pengembangan bisnis ke depannya," tutur Devin dalam Conference Press Public Expose Penawaran Umum Perdana saham PT Merdeka Battery Materials Tbk di The Ritz Carlton SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis, (30/3/2023).

Menurut Devin, jika dilihat kembali, sebenarnya ini sesuai dengan tujuan awal yakni untuk pengembangan kepada Merdeka Battery Materials, walaupun bentuknya adalah berupa pembayaran utang.

Baca Juga: Prospek Saham BBRI Diperkirakan Masih Memberikan Imbal Hasil yang Menjanjikan

"Dengan pelunasan utang ini, membuka kesempatan luas bagi MBMA untuk mendapat pendanaan baru di masa mendatang jika dibutuhkan," katanya.

Anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk ini juga tak menjanjikan pembayaran dividen untuk para investor baru setelah IPO. Setiap keputusan pembagian dividen akan melalui tahapan kajian yang sangat cermat. Diakui Devin, dividen memang bisa dilihat sebagai nilai tambah suatu saham.

"Namun, melihat perusahaan bisa dilihat dari dua sisi yaitu pengembangan bisnis dan dividen. Di MBMA ini kita masih punya pengembangan projek-projek yang tentunya kami yakin akan memberikan nilai tambah lebih besar kepada para investor di MBMA," ucapnya.

Adapun beberapa proyek yang akan dikerjakan MBMA dalah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas HPAL, konverter nikel matte serta fasilitas produksi asam sulfat melalui proyek Acid Iron Metal I (AIM I).

Baca Juga: Lanjutkan Tren Positif, Analis Sebut Target Price Saham BBRI di Level 6.100

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI