Suara.com - Sempat mangkrak selama 5 tahun, akhirnya Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil dirampungkan pembangunannya oleh Direktorat Prasarana Strategis, bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan Direktorat Jenderal Cipta Karya pada akhir tahun 2022. Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin tersebut oleh Kementerian PUPR didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Islam dan Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti mengatakan, rehabilitasi fasilitas pendidikan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sekolah, madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/PTKIN di seluruh Indonesia.
“Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Diana beberapa saat lalu.
Gedung Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar yang berada di kawasan Kampus 1 UIN Alauddin ini berlokasi di Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar dan bisa diakses melalui perjalanan darat kurang lebih 15 menit dari Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Gedung rumah sakit ini terdiri dari 9 lantai ditambah 1 lantai basemen yang didirikan di atas lahan seluas 7.462 m2 dengan luas total bangunan secara keseluruhan ± 23.877 m2.
Baca Juga: Tak Hanya King Nassar, Artis Ini Juga Terbaring di Rumah Sakit Hingga Jalani Operasi Tumor di Kepala
Kondisi eksisting bangunan gedung rumah sakit pendidikan ini, yaitu pekerjaan struktur 9 lantai dan 1 lantai basement. Sedangkan lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal serta site development. Pekerjaan struktur terdiri dari struktur ramp gedung dan struktur fire lift sedangkan pekerjaan arsitektur terdiri dari item pekerjaan pasangan dinding, plester aci, pengecatan, screed lantai, lantai vinyl, plafon, pasangan keramik dinding dan lantai, sanitair, sandwich panel, hermetic door, dan ruang operasi. Pekerjaan MEP terdiri dari item pekerjaan plumbing bangunan, instalasi HVAC, elektrikal, gas medis, kabel tray, instalasi genset, gardu PLN, instalasi pompa air bersih, instalasi sprinkler, instalasi riser, pompa pemadam kebakaran, sistem instalasi AC, Sewage Treatment Plant, dan Ground Water Tank.
Pembangunan gedung dengan luas lahan 7.462 m2 dan total luas bangunan yang dikerjakan 23.877 m2, terdiri atas ruang UGD, Poliklinik dan laboratorium, ruang poli, endoscopy dan hemodialisis 4 ruang operasi, perawatan intensif dan kebidanan, ruang pendidikan atau kelas, ruang perawatan dan ruang manajemen.
Daya tampung ruang rawat inap pasien pada gedung rumah sakit ini direncanakan sejumlah 78 kamar dengan 197 tempat tidur dengan rincian kelas III sebanyak 20 kamar dengan 79 tempat tidur kelas II sebanyak 20 kamar dengan 60 tempat tidur, kelas I sebanyak 20 kamar dengan 40 tempat tidur. Selain itu disediakan juga kelas VIP sebanyak 15 kamar dengan 15 tempat tidur serta kelas VVIP sebanyak 3 kamar dengan 3 tempat tidur.
Dengan difungsikannya Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar nanti, maka akan dapat terwujud antara lain pelaksanaan fungsi Tridharma institusi pendidikan tinggi, yaitu sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, sebagai pusat penapisan dan penerapan teknologi medik, pusat unggulan pelayanan medik, dan pusat unggulan riset kedokteran khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.