Suara.com - Emiten produsen jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana untuk kembali membagikan dividen tunai kepada para investornya sebesar Rp690 miliar atau senilai Rp23 per lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi dilaman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/3/2023) rencananya, SIDO akan membayarkan deviden tunai tersebut ke Rekening Dana Nasabah (RDN) pada tanggal 28 April 2023.
Sebelumnya, SIDO juga telah membayarkan dividen interim 2022 sebesar Rp13,5 per lembar atau senilai Rp405 miliar pada tanggal 10 April 2023.
Dengan demikian, total dividen yang terima investor sebesar Rp35,5 per lembar atau Rp1,1095 triliun atau 99 persen dari total laba bersih tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,26 triliun.
Baca Juga: Kerugian Blibli Membengkak Hingga Rp 5,5 Triliun
Hal itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SIDO pada tanggal 29 Maret 2023 di Semarang.
Diketahui produsen merek 'Tolak Angin" ini melaporkan penurunan laba sebesar 12 persen pada 2022. Laba perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 1,1 triliun atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,26 triliun.
Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya penjualan sebesar 4 persen menjadi Rp 3,86 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan pendapatan perseroan masih berasal dari tiga segmen usaha. Ketiganya adalah jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 2,6 triliun, makanan dan minuman sebesar Rp 1,08 triliun, dan farmasi Rp 143 miliar.
Meski demikian, SIDO ini optimistis tetap menjaga posisi keuangan yang sehat dengan posisi kas yang bersih dan pembayaran dividen 90 persen. Total aset SIDO pada akhir 2022 mencapai Rp 4,08 triliun, naik tipis dari tahun sebelumnya Rp 4,06 triliun.
Baca Juga: Harga TBS Sawit Jeblok, Laba Austindo Nusantara Jaya Ikutan Anjlok 42,2 Persen