Suara.com - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli.com mencatat rugi sebesar Rp5,503 triliun pada tahun 2022, kerugian ini membengkak dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp3,334 triliun.
Mengutip laporan keuangan BELI yang diunggah laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (30/3/2023) membuat defisit keuangan perseroan turun 38,3 persen menjadi Rp19,852 triliun.
Padahal pendapatan naik 72,3 persen menjadi Rp15,269 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan ritel daring sebesar 38,7 persen menjadi Rp10,423 triliun. Bahkan pendapatan toko fisik melonjak 299 persen menjadi Rp3,587 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan institusi yang terkerek 155 persen menjadi Rp2,47 triliun. Tapi diskon dan promosi langsung mencapai Rp1,359 triliun.
Baca Juga: Harga TBS Sawit Jeblok, Laba Austindo Nusantara Jaya Ikutan Anjlok 42,2 Persen
Walau beban pokok pendapatan membengkak 69,6 persen menjadi Rp14,046 triliun.Tapi laba kotor meningkat 111 persen menjadi Rp1,222 triliun.
Sayangnya, beban penjualan membengkak 14,3 persen menjadi Rp2,897 triliun. Terlebih, beban umum dan administrasi naik 33,1 persen menjadi Rp3,373 triliun. Dampaknya, BELI mengalami rugi usaha sebesar Rp5,007 triliun atau membengkak 32,3 persen dibanding tahun 2021.
Sementara itu, total kewajibang berkurang 56,7 persen yang tersisa Rp3,594 triliun. Pada sisi lain, jumlah ekuitas tumbuh 3,9 persen menjadi Rp10,481 triliun.
Sementara arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp4,974 triliun.
Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya sebesar Rp36,092 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp35,226 triliun. Ditambah pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1,776 triliun.
Baca Juga: Emiten Semen Baturaja Raih Kredit Sindikasi Rp 901 Miliar dari 4 Bank
Lalu pembayaran beban operasional tercatat sebesar Rp3,87 triliun.