- Masa penawaran awal: 28-31 Maret 2023
- Tanggal efektif: 6 April 2023
- Masa penawaran umum perdana saham: 11-13 April 2023
- Tanggal penjatahan: 13 April 2021
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 14 April 2023
- Tanggal pencatatan pada BEI: 17 April 2023
Genjot Bisnis Komputasi Awan
Sementara itu, Direktur Utama EDM, Yunika Rima mengatakan, dengan melakukan IPO, pihaknya dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud.
Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen Business to Business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerjasama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia.
Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp39,3 triliun pada tahun 2025. Hal ini juga diperkuat dengan riset dari International Data Corporation di tahun 2022 yang mengungkapkan terdapat 81% pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi cloud.
Teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis kedepan. Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300% year-on-year (yoy).
"Melihat hal tersebut, Perseroan yakin saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya melalui perusahaan anak, Eranyacloud," katanya.
Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas, Achdiarini mengatakan, sebagai penvedis layanan cloud computing yang dijalankan oleh Entitas Anaknya, EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik.
"Sebagaimana kita ketahui, jumlah pengguna telepon & komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat hal ini juga tentunya akan meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tinggi. Disisi lain, Perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik untuk kedepannya," ujar Achdiarini Siwiwardhani.
Adapun, Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia, Nyoman Widita Prabawa menyatakan, pihaknya telah melihat transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.
Baca Juga: Usai Kantongi Dana IPO Rp 127 Miliar, Emiten Penyedia Konten Ini Incar Pasar Asia Pasifik
"Kondisi pasar komputasi awan memiliki permintaan yang kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure dan Alibaba Cloud memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa," tutup Nyoman.