Suara.com - Pendidikan memiliki peranan penting dalam memunculkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan beberapa kemampuan, di antaranya yakni keterampilan public speaking.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek dapat disimpulkan bahwa kesuksesan seseorang itu 80 persen dipengaruhi oleh kemampuan soft skill (interpersonal dan intrapersonal) dan sisanya 20 persen didapatkan melalui hard skill.
Melatarbelakangi hal tersebut, maka, Ganjar Milenial Center (GMC) Jawa Tengah berinisiatif untuk menggelar kegiatan public speaking yang berkolaborasi dengan kelompok karang taruna Desa Widosari, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), dan Oemah Sambung di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Koordinator Wilayah (Korwil) GMC Jawa Tengah Aris Lukmana Putra menerangkan soft skill ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan para pemuda dalam memiliki keterampilan komunikasi, kepercayaan diri dan membangun relasi dalam dunia usaha maupun kerja.
"Public speaking merupakan salah satu soft skill wajib yang dimiliki anak muda karena dapat memudahkan jalan untuk mendapatkan berbagai kesempatan di masa yang akan datang," buka Aris ditulis Rabu (29/3/2023).
Aris menambahkan public speaking di era saat ini merupakan sarana dalam menyampaikan persoalan dan isu yang beredar di masyarakat.
Maka, perlunya memiliki kemampuan public speaking untuk meningkatkan kesadaran dan mempengaruhi orang lain terkait persoalan yang dihadapi.
"Serta, pelatihan itu menjadi wadah belajar bagi anak muda yang menyukai public speaking, terutama dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah misalnya," tambah Aris.
Aris berharap kehadiran GMC di Jawa Tengah ini bisa berkontribusi terhadap pembangunan kualitas pemuda yang inovatif dan kreatif.
Baca Juga: Ganjar Milenial Centar Gelar Kegiatan Public Speaking, Tingkatkan Keterampilan Komunikasi
"Kami berharap dengan adanya kegiatan public speaking ini bisa merubah paradigma pemuda tentang public speaking yang seolah-olah sulit untuk dipelajari. Serta menjadikan para pemuda Jawa Tengah yang unggul," tambahnya.