Suara.com - Pemerintah berencana membangun jalan tol yang akan menembus daerah Puncak, Jawa Barat. Sehingga, ke depan masyarakat memiliki alternatif jika jalur puncak macet, bisa lewat jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menjelaskan, proyek jalan tol Caringin-Puncak-Cianjur sudah masuk dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034.
Adapun, pembangunan jalan tol itu memakan biaya Rp 24,37 triliun yang terdiri lima seksi tol sepanjang 51,8 km. Secara rinci, seksi 1 sepanjang 11,6 km sekitar Rp 3,1 triliun.
Kemudian, seksi 2 sepanjang 6,9 km sebesar Rp 2,4 triliun, seksi 3 sepanjang 9,7 km sebesar Rp 8,02 triliun. Lalu, seksi 4 sepanjang 7,3 km sebesar Rp 1,68 triliun dan seksi 5 sepanjang 16,3 km sebesar Rp 9,07 triliun.
Baca Juga: Tarif Jalan Tol Jakarta ke Solo Terbaru,
"Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun atau operasi pada 2030-2034," ujar Danang, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, yang dikutip Rabu (29/3/2023).
Menurut dia, biaya proyek tol puncak ini masih perkiraan rencanan awal. Sebab, jika sudah dilakukan studi kelayakan, maka bisa jadi biaya proyek tol tersebut bisa turun atau justru meningkat.
Danang melanjutkan, pembangunan tol puncak ini sebenarnya sudah dimulai pada tahun 2023. Pada tahun ini, dirinya fokus untuk mengerjakan studi kelayakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), hingga Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT).
Kemudian pada tahun 2024, pemerintah juga melanjutkan pembangunan jalan tol Puncak dengan mengerjakan proses pengadaan tanah dan Detail Engineering Design (DED).
"Saat ini sudah diberikan izin untuk kajian studi pada PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT," imbuh dia.
Baca Juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas Mudik di Jalan Tol, Bisa One Way Hingga Contra Flow