Profil BUMN Tambang MIND ID Trading: Rekam Jejak dan Dugaan Penggelapan Dana

Tim Liputan Khusus Suara.Com
Jum'at, 24 Maret 2023 | 15:13 WIB
Profil BUMN Tambang MIND ID Trading: Rekam Jejak dan Dugaan Penggelapan Dana
Logo MIND ID (Instagram/@miningindustry.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Holding Tambang BUMN MIND ID kini tengah jadi sorotan seusai salah satu anak usaha mereka, yakni MIND ID Trading, terseret dugaan kasus penggelapan dana hingga membuat kerugian mencapai Rp1 triliun.

Dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS yang baru saja digelar perseroan beberapa hari lalu, diputuskan Hendi Prio Santoso tetap menjadi direktur utama perusahaan plat merah tersebut.

Sementara posisi lainnya telah terjadi perombakan. Misalnya, Wakil Direktur Utama ditempati oleh Dany Amrul Ichdan.

Kemudian posisi Direktur Pengembangan Usaha dipegang Dilo Seno Widagdo, Direktur Keuangan ditempati Akhmad Fazri, dan Direktur MR dan HSSE dijabat Nur Hidayat Udin.

Baca Juga: Deretan Pejabat yang Bolos Melapor Harta Kekayaan di LHKPN, Ada yang sampai 6 Tahun Absen

Seperti dikutip dari media online Kedaipena.com, MIND ID Trading sendiri merupakan perusahaan trading arm milik MIND ID. Perusahaan yang sebelumnya bernama Indometal Corporation Asia Pasific yang berkedudukan di Singapura.

MIND ID Trading memiliki aturan tidak membolehkan melakukan kontrak penjualan tersendiri, melainkan  harus melalui MIT yang berkantor pusat di Singapura.

Instruksi tidak boleh melakukan penjualan tersendiri ini atau centralized commercial fungtion (CCF) dilakukan tanpa ada hitam di atas putih, hanya melalui instruksi langsung dari direksi.

Instruksi itu dijelaskan direksi MIND ID, karena kinerja penjualan triwulan yang jauh di bawah target.

Instruksi tersebut terbilang janggal karena MIT sendiri tidak mempunyai laman daring atau website mengenai perusahaan mereka sendiri. Padahal, perusahaan itu sudah dibentuk sejak 2019.

Baca Juga: Baru Sehari Dibuka Langsung Ludes! Pendaftaran Mudik Gratis dari Pemprov DKI Ditutup Sementara

Direktur Utama MIT yaitu Victor Kuo, seorang warga negara Singapura. Disinyalir, perusahaan MIT ini dioperatori oleh Nusantara Suyono (Direktur Manajemen Risiko Wijaya Karya, eks Direktur Keuangan PGN).

Nusantara Suyono satu almamater dengan Hendi Prio Santoso di Houston Amerika Serikat. Ia juga merupakan Direktur di Petrogress, perusahaan energi yang berbasis di Piraeus, Yunani. Sebagian besar Direksi dan pengurus perusahaan MIT dari kelompok Hendi selama masa di PGN.

Tak hanya itu, sebagian besar direksi MIND ID juga ikut menangani MIT. Mereka adalah Hendi Prio Satrio (Direktur Utama), Danny Praditya (Direktur Operasi dan Portofolio), serta Devi Pradyna Paramita (Direktur Keuangan).

Berdasarkan instruksi direksi MIND ID itu, segala usaha yang dijalankan BUMN tersebut harus melalui MIT.

Salah satu contohnya saat Dirut MIT, Victor Kuo membeli baja dari perusahaan India melalui Prateek Gupta (Ushdev International).

Pengiriman barang tersebut membutuhkan clearance dari Gupta sebagai penjual. Kejanggalannya adalah, clearance tidak ada, namun MIT sudah membayar sebesar USD 40 juta.

Transaksi sebesar itu dilakukan di bawah kendali MIT, dalam hal ini terutama Danny Praditya dan Devi Pradyna Paramita.

Selanjutnya pada pertengahan 2022, MIT melakukan trading nikel sebesar USD 10 juta melalui Trafigura. Usut punya usut, barang yang didapat bukan nikel sehingga membuat MIT rugi.

Karena situasi tersebut, target penjualan jauh panggang dari api, sehingga berdampak pada kelebihan stok nikel (ferronickel) di gudang penyimpanan MIND ID, dengan jumlah hampir 3 ton.

Sementara, kelebihan stok (overstock) ini dapat meningkatkan risiko kerusakan/penurunan kualitas pada stok nikel yang ada.

Selain itu, overstock juga menambah beban biaya perusahaan dalam bentuk biaya penyimpanan juga biaya kerusakan.

Agar MIND ID Trading dapat tetap melakukan fungsi perusahaan secara normal, mereka membutuhkan cash buffer sebesar minimal Rp1 triliun. Akan tetapi, per Juni 2022, cash buffer perusahaan berada 56 persen di bawah target.

Beberapa kejanggalan dan kerugian ini sendiri tercium oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) MIND ID.

Awalnya Kepala Satuan SPI Dewi Sukmawati akan melakukan audit investigasi. Namun, kata Dewi, upayanya itu selalu dihalangi oleh Danny Praditya. Justru audit ini dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Direktur Operasi & Portofolio.

Potensi kerugian negara dari loss trading nikel pada tahun 2022 mencapai USD 8,6 juta atau sekitar Rp 132,5 miliar, karena harga nikel yang naik-turun pada saat itu.

Namun, temuan yang perlu dikonfirmasi adalah laporan MIND ID menyatakan bahwa pendapatan mereka minus. Sementara laporan MIND ID Trading menyebut mereka mendapatkan keuntungan besar.

Suara.com  sudah menghubungi Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir dan beberapa pihak lainnya di Kementerian BUMN,  untuk mendapatkan penjelasaan mengenai dugaan tersebut, baik melalui sambungan telepon atau pesan singkat.

Selain itu, redaksi Suara.com juga sudah berupaya menginfirmasi persoalan ini ke dewan komisaris MIND ID. Namun, hingga berita dipublikasikan, redaksi Suara.com belum mendapat respons memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI