Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Mandi Keringat Alami Gangguan Teknis

Jum'at, 24 Maret 2023 | 07:47 WIB
Pesawat Super Air Jet yang Bikin Penumpang Mandi Keringat Alami Gangguan Teknis
Penerbangan Super Air Jet rute Bali Jakarta terpaksa ditempuh tanpa pendingin ruangan.Selama dua jam penumpang kegerahan dan basah kuyup. (Instagram @jakartainformasi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdapat video viral di media sosial tentang penumpang yang kepanasan di dalam pesawat. Ternyata, video tersebut merupakan penerbangan dari maskapai Super Air Jet dengan rute Denpasar-Jakarta.

Menanggapi viralnya video tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menginpeksi lebih lanjut pesawat Super Air Jet tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni mengatakan, kejadian yang terjadi pada pesawat dengan kode penerbangan IU-737 akibat gangguan teknis.

"Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di cabin sehingga membuat suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan," ujarnya seperti dikutip, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga: Tiket Kereta Api Mudik Makin Ludes, Segera Beli Biar Nggak Kehabisan

Maria Kristi melanjutkan, pihaknya telah menginstruksikan jajarannya agar memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet atas terjadinya permasalahan tersebut. Ditjen Hubud melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali.

Super Air Jet diminta untuk melakukan investigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.

Selain itu Super Air Jet diminta melakukan pembinaan kepada personil penerbangan jika ditemukenali melaksanakan tugas diluar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.

Dia juga menghimbau agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi periode angkutan udara lebaran (angleb) dimana mobilitas masyarakat sangat tinggi.

"Pada periode persiapan angkutan udara lebaran (angleb) tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku)," kata Kristi.

Baca Juga: Ingat Tak Ada Calo Beli Tiket Kereta Api Mudik, 1 Kursi 1 Penumpang

Sebelumnya, Maskapai Super Air Jet meminta maaf setelah sebuah video viral di media sosial tentang penumpang yang kepanasan di dalam pesawat.

Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Rabu (22/3/2023) mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas apa yang dialami para tamu.

Ia menjelaskan bahwa insiden itu terjadi pada 21 Maret 2023 kemarin pada pesawat dengan nomor penerbangan IU-737 yang lepas landas pukul 17.44 WITA dari Denpasar dan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB.

Meski demikian Ari mengeklaim bahwa pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang sebelum lepas landas. Ia juga mengatakan bahwa Super Air Jet tak bisa menerangkapan penyebab insiden yang viral di berbagai media sosial tersebut.

"Pernyataan Super Air Jet ialah tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab adalah langkah yang umum dilakukan dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat," beber Ari.

Pesawat Super Air Jet yang mengalami masalah tersebut membawa 179 penumpang dan 6 kru kabin. Insiden terjadi saat pesawat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut. Ketika itu muncul indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya.

Pilot lalu memutuskan menurunkan ketinggian pesawat dan gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.

Ia melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut.

Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI