Menko Airlangga: Indo-Pasifik Motor Utama Penggerak Ekonomi Global

Selasa, 21 Maret 2023 | 13:06 WIB
Menko Airlangga: Indo-Pasifik Motor Utama Penggerak Ekonomi Global
Menko Airlangga juga mengatakan bila kawasan Indo-Pasifik adalah salah satu kawasan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kadin Indonesia dan Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia menggelar forum bisnis Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry (IPCC) guna memperkuat dan memperluas kerja sama perdagangan melalui jaringan bisnis di kawasan Indo-Pasifik.

Forum bisnis IPCC adalah sideline event dari Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang mengumpulkan para pebisnis, pejabat pemerintah, asosiasi bisnis dan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdialog mengenai peluang dan tantangan sehingga membentuk kerangka kerja baru bagi keterlibatan ekonomi regional wilayah Indo-Pasifik, terutama pada sektor digitalisasi, rantai pasok, dan energi bersih.

“Selain di negara sendiri, saat ini pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai
pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dikutip Selasa (21/3/2023).

Menko Airlangga juga mengatakan bila kawasan Indo-Pasifik adalah salah satu kawasan yang
mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Maka dari itu dengan adanya forum bisnis ini,
diharapkan dapat memberikan gagasan yang dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat
Indo-Pasifik sebagai kawasan utama untuk perdagangan dan investasi.

Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia, mengungkapkan bahwa banyak negara menghadapi kesulitan dalam menyusun strategi kemitraan Indo-Pasifik serta berbagai inisiatif bilateral, regional, dan multilateral tanpa keterlibatan sektor swasta.

“Terdapat beberapa pertanyaan utama dari sektor swasta terkait Indo-Pacific Economic
Framework (IPEF) meliputi: bagaimana kerangka kerja IPEF, bagaimana sektor swasta dapat
memperoleh manfaat nyata dari kerangka ini, dan apakah kita bisa mendapatkan akses yang
lebih baik ke pasar Amerika Serikat melalui kerangka kerja ini?" ujar Arsjad.

Arsjad juga menyatakan bahwa IPEF saat ini memerlukan kemitraan ekonomi yang konkret dan pengembangan substansi yang lebih konsisten, sehingga memberikan manfaat yang lebih nyata bagi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.

Selain itu, karena waktu kerja IPEF yang relatif singkat, maka sektor swasta memegang perang yang sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari IPEF.

"Melalui forum ini, diharapkan sektor swasta dan berbagai pihak dapat berkontribusi dalam
menciptakan kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, sembari memberikan manfaat nyata, merangsang aktivitas ekonomi dan investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tambah Arsjad.

Baca Juga: Ketum Golkar Airlangga Hartarto Bilang Anies Baswedan Jangan Naif: Efek Menko Ubah Konstitusi

Terlebih, Arsjad mengatakan banyak misi penting yang digerakkan oleh IPEF sejalan dengan
tema Keketuaan ASEAN 2023, yaitu ASEAN Centrality: Innovating Toward Greater Inclusivity.
Kadin Indonesia saat ini ditunjuk menjadi ketua pada acara Keketuaan ASEAN-BAC 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI