Suara.com - Pusat perbelajaan Sarinah memah telah dibuka kembali dengan konsep yang berbeda. Pasalnya, saat ini Sarinah hanya menyajikan produk UMKM asal Indonesia.
Namun, banyak pihak yang mengeluh, karena produk UMKM di Sarinah yang disajikan dengan harga tinggi alias mahal. Lantas, kenapa produk UMKM di Sarinah harganya mahal?
Menurut Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman, produk yang dijajakan Sarinah berbeda, sebab produknya memang premium.
"UKM di Sarinah itu tujuannya meningkatkan image. Jadi UKM kita tidak harus dibayangkan dengan hanya produksi barang murah, nggak. Kita juga bisa hasilkan produk-produk premium, dijual ke sana," ujarnya seperti dikutip di Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Baca Juga: Bantu UMKM, GMC Jabodetabek Bersama BEM UMT Percantik Warung Bung Benoks
Hanung menjelaskan, produk UMKM dengan harga tinggi memang sengaja ditempatkan di Sarinah. Hal ini agar banyak orang melihat UMKM bisa memproduksi produk berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing.
"Tapi ini mau menampilkan bahwa UKM kita perlu diapresiasi dengan harga yang pantas, karena kualitasnya pantas," lanjutnya.
Hanung juga membantah bahwa produk-produk yang ditampilkan di Sarinah mahal. Dia menyebut, tingginya harga produk itu, sebanding dengan kualitas yang didapat.
Dia juga meminta, masyarakat tidak bisa membandingkan produk impor bekas harganya lebih murah dengan produk UMKM.
"Jangan bayangkan lah Nike yang harganya Rp 2 juta kemudian dibanting harganya jadi Rp 100 ribu, Rp 200 ribu karena bekas tadi," pungkas dia.
Baca Juga: Siap-siap! Baju Thrifting Bakal Dilarang Dijual di E-Commerce