Indonesia Sampaikan Keberhasilan Implementasi Inaportnet Dalam Sidang IMO London

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 16 Maret 2023 | 20:35 WIB
Indonesia Sampaikan Keberhasilan Implementasi Inaportnet Dalam Sidang IMO London
Implementasi Inaportnet di Indonesia disampaikan langsung di hadapan perwakilan negara anggota International Maritime Organization (IMO), London Inggris.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia menambahkan bahwa Indonesia kini masuk dalam 20 besar negara di dunia yang memiliki performa pelabuhan laut terbaik berdasarkan data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Data tersebut, berdasarkan dari rata-rata pergerakan kapal kontainer dari 1.000 GT ke atas dalam waktu semester I-2022.

Indonesia berada di peringkat 9 di bawah negara Kanada, Australia, Rusia, Amerika Serikat, Jerman, Yunani, Prancis dan Italia. Rata-rata kedatangan kapal kontainer berdasarkan data dari UNCTAD, Indonesia berada di atas rata-rata pelabuhan yang ada di dunia.

Rata-rata pergerakan di pelabuhan di dunia mencapai 20,1 sedangkan Indonesia mencapai 24,9. Capaian rata-rata dari turnaround time untuk kapal kontainer naik 13,7 persen dibandingkan 2020 dan 2021.

Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Wisnu Wardana mengatakan bahwa keberhasilan itu tak lepas dari implementasi Inaportnet juga kerja sama dari seluruh instansi baik Kementerian dan Lembaga yang memiliki komitmen besar untuk melakukan perubahan dan perbaikan layanan kepelabuhanan di Indonesia.

Menariknya, presentasi Inaportnet tersebut disampaikan oleh Ayu Kharizsa, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang sudah berkecimpung selama 13 tahun di bidang IT, salah satunya adalah Inaportnet.

"Ia adalah ASN perempuan dari Ditjen Perhubungan Laut yang memaparkan implementasi Inaportnet di Indonesia secara langsung di depan perwakilan negara anggota IMO. Hal ini juga menunjukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor maritim yang secara konsisten dilakukan oleh Indonesia sejalan dengan salah satu program IMO itu sendiri, Pemberdayaan perempuan di industri maritim atau Empowering Woman in Maritime," jelas Wisnu.

Sementara itu, Kasubdit Efisiensi Proses Bisnis, Erwin Hariadi sebagai anggota Delegasi Indonesia yang mewakili Lembaga National Single Window (LNSW) mengatakan bahwa Single submission, single processing, single synchronizing and decision making yang menjadi filosofi National Single Window di Indonesia merupakan fasilitas usaha yang diinginkan oleh dunia usaha khususnya di komunitas pelabuhan yang secara nyata memberikan dampak pada efisiensi layanan kepelabuhan di seluruh pelabuhan utama Indonesia dalam rangka memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.

"Implementasi single window merupakan opsi terbaik yang telah terbukti mengantisipasi repetisi, duplikasi dan pemalsuan. Hal yang sama tentunya sangat tepat untuk diterapkan di dunia maritim, melalui Maritime Single Window atau MSW," jelasnya.

Selanjutnya, Perbaikan pelayanan kepelabuhanan melalui Inaportnet di Indonesia juga merupakan salah satu cara mempromosikan Indonesia terutama dalam rangka mendukung Pemerintah merealisasikan visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan dapat menjadi pertimbangan negara lain untuk memilih kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C periode 2024-2025.

Baca Juga: Sidang IMO FAL ke-47 Resmi Dimulai, Indonesia Ikut Bahas Pengaturan Pelayaran Internasional

Sebagai informasi, Sidang IMO FAL ke 47 ini dipimpin oleh Ms. Marina Angsell dari Swedia serta dihadiri oleh 175 perwakilan negara – negara anggota IMO dan organisasi internasional baik yang hadir langsung (daring) maupun online (luring).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI