Suara.com - Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% pada Februari 2023. Keputusan ini sesuai dengan rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Maret 2023.
Selain itu, RDG juga memutuskan untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Meski bertahan, tetapi suku bunga kredit tampaknya sedikit demi sedikit mulai memgalami kenaikan. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, suku bunga kredit pada Februari 2023 tercatat sebesar 9,34%.
level itu naik sedikit jika dibandingkan posisi suku bunga kredit pada Januari 2023 yang sebesar 9,25%.
Baca Juga: Meski Turun, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 6.224,93 Triliun pada Januari 2023
"Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit/pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Sementara, papar Perry, di pasar uang, suku bunga IndONIA tercatat sebesar 5,53% pada 15 Maret 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek meningkat 50 bps dibandingkan dengan level pada akhir Desember 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali.
"Suku bunga deposito 1 bulan pada Februari 2023 juga tercatat rendah 4,12%, meskipun meningkat 15 bps dibandingkan dengan Desember 2022," kata dia.
Meski suku bunga kredit lambat laun meningkat, Perry menambahkan,
pertumbuhan kredit masih tinggi. Pertumbuhan kredit perbankan Februari 2023 sebesar yakni dari 10,53% (yoy) pada Januari 2023 menjadi 10,64% (yoy).
Pembiayaan pada perbankan syariah juga tumbuh lebih tinggi mencapai 20,13% (yoy) pada Februari 2023.
Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Luar Negeri, Cadev RI Naik US$140,3 Miliar
"Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah mencapai Rp5,87 triliun hingga akhir Februari 2023," pungkas dia.